PAN Tak Memaksa Dapat Jatah Menteri
Saat ini, ada delapan kursi wakil menteri yang berum diisi. Namun Eddy mengaku, PAN tak tergiur dengan posisi itu. Soalnya dia bilang, alasan bergabungnya partai ini ke dalam koalisi pemerintahan adalah untuk membantu Jokowi.
JERNIH- Partai Amanat Nasional (PAN), sudah resmi merapat sebagai slaah satu Parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo. Namun terkait bagi-bagi kursi Menteri, Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan kalau pihaknya memilih menghormati segala keputusan Presiden.
“PAN mendukung dalam Pak Presiden bisa bekerja secara maksimal dalam menuntaskan tahun-tahun yang akan datang, yang masih tetap penuh tantangan karena Covid-19 masih belum selesai,” kata Eddy di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (30/12).
Saat ini, ada delapan kursi wakil menteri yang berum diisi. Namun Eddy mengaku, PAN tak tergiur dengan posisi itu. Soalnya dia bilang, alasan bergabungnya partai ini ke dalam koalisi pemerintahan adalah untuk membantu Jokowi.
Di lain sisi, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulat bilah, pihaknya tidak dalam posisi merumuskan kursi kabinet. Sebab ini merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai Presiden. Namun jika ada reshuffle kabinet dan PAN mendapat tawaran, tentu bakal dengan senang hati membantu.
“Namun siapa orangnya? apa posisinya? kita juga belum tahu,” kata Saleh.
Meski tak kebagian jatah kursi menteri di kabinet, saleh bilang akan tetap membantu kinerja pemerintah. Dia bilang, PAN tak akan memaksa mendapatkan kursi tersebut.
“Jadi kita serahkan lagi sekali lagi kepada Presiden, jangan kita dorong-dorong, seakan-akan memaksa. Jadi kita ikut apa kata Presiden,” kata Saleh.[Republika]