Pemerintah Bakal Kebut Vaksinasi Jelang Vaksin AstraZeneca Kadaluwarsa
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca masa kadaluwarsanya jatuh pada akhir Mei 2021. Oleh sebab itu pelaksanaan vaksinasi dipercepat dan diperbanyak.
JERNIH-Guna mempercepat menghabiskan vaksin Corona, Kementerian Kesehatan akan mempercepat penggunaan vaksin Corona AstraZeneca.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pihaknya telah menyiapkan 200.000 dosis vaksin Corona AstraZeneca dan diprioritaskan untuk TNI-Polri.
“Jadi TNI Polri kita kasih itu (vaksin) 200.000 untuk bisa cepat diselesaikan,” kata Budi, pada Jumat (26/3/2021).
Keputusan mempercepat dan memperbanyak pelaksanaan vaksinasi Corona karena vaksin Corona AstraZeneca masa kadaluwarsanya jatuh pada akhir Mei 2021. Sedangkan jumlah vaksin tersebut sebanyak 1,1 juta dosis
Budi juga menjelaskan, jika saat ini pemerintah telah membuat target penyuntikan vaksin sebanyak 500 ribu penyuntikan per hari. Dengan demikian sesegera mungkin stok 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca akan segera habis.
Ditambahkan Budi, pihaknya telah berupaya membuat target penyuntikan vaksin Corona sebanyak 1.000.000 per hari, namun pihaknya masih terkendala ketersediaan vaksin.
“Itu sebabnya, secara perlahan pace (kecepatan) vaksinasi disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Bulan Mei sampai Juni naik ke 25 juta dosis, sehingga bisa dilakukan penyuntikan sampai 750 ribu per hari,” kata Budi menjelaskan pelaksanaan vaskinasi yang menyesuaikan stok vaksin.
Sebelumnya, pada bukan Januari-Februari, jumlah stok vaksin hanya ada 3 juta dosis vaksin, sementara bulan Maret-April, pemerintah memiliki 15 juta vaksin per bulan sehingga penyuntikan vaksin ditargetkan 500.000 per hari.
Pemerintah telah memesan 426 juta dosis vaksin dari berbagai negara dan vaksin tersebut datang secara bertahap dan sedikit demi sedikit. Menurut perkiraan, pada pertengahan tahun 2021 ini, akan tiba vaksin Corona dalam jumlah besar. Pada Juli atau Agustus, diperkirakan stok mencapai 60 hingga 70 juta per bulan.
Adapun 426 juta dosis vaksin itu diperuntukkan bagi 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 181,5 juta jiwa. (tvl)