Peneliti Italia Publikasikan Gambar Tiga Dimensi Varian Omicron
- Mutasi pada varian Delta terkonsentrasi di atas dalam satu area protein yang berinteraksi dengan sel manusia.
- Vrian Omicron lebih banyak menghadirkan mutasi, tapi peneliti belum mendefinisikannya.
JERNIH — Bambino Gesu, rumah sakit peling bergengsi di Italia, Minggu 28 November mempublikasikan virus corona varian Omicron dengan banyak mutasi, tapi tidak menjawab pertanyaan apakah varian baru itu lebih menular dan vaksin masih efektif.
Dalam gambar tiga dimensi yang tampak seperti peta, menurut pakar vairus di rumah sakit itu, terlihat jelas varian Omicron menghadirkan lebih banyak mutasi dibanding varian Delta.
“Mutasi pada varian Delta terkonsentrasi di atas dalam satu area protein yang berinteraksi dengan sel manusia,” ujar peneliti rumah sakit dalam pernyataannya.
Jadi, masih menurut peneliti itu, ini berarti tidak secara otomatis varian ini lebih berbahaya. “Hanya saja, virus telah beradaptasi lebih jauh dengan spesies manusia, dengan menghasilkan varian lain,” kata peneliti itu seperti dikutip NDTV.com.
Penelitian lanjutan, masih menurut peneliti rumah sakit itu, akan memberi tahu apakah adaptasi ini netral, kurang berbahaya, atau lebih berbahaya.
“Peneliti kini fokus pada pencarian mutasi pada struktur tiga dimensi protein lonjakan,” kata Claudia Alteri, profesor mikrobiologi klinis Milan State University dan peneliti di Bambino Gesu, kepada AFP.
Gambar ini dihasilkan dari studi tentang urutan varian baru, yang tersedia untuk komunitas ilmiah. Sebagian besar varian berasal dari Botswana, Afrika Selatan, dan Hong Kong.
“Gambar ini, yang mewakili semua variasi, menggambarkan mutasi Omicron tetapi tidak mendefinisikan perannya,” ujar Alteri. “Sangat penting menentukan melalui eksperimen laboratorium apakah kombinasi mutasi dapat berdampak pada penularan atau efektivitas vaksin.”