Qatar Meluncurkan Qai, Perusahaan AI Nasional untuk Persaingan Global

Langkah ambisius Qatar: Meluncurkan Qai, entitas AI sentral yang bertujuan menempatkan negara tersebut sebagai pemain kunci dalam persaingan teknologi global.
WWW.JERNIH.CO – Qatar telah meluncurkan Qai, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) nasional yang didukung oleh Otoritas Investasi Qatar (QIA). Inisiatif strategis ini merupakan langkah tegas negara tersebut untuk memperdalam posisinya dalam persaingan AI global dan mempercepat transformasi ekonomi jangka panjang di bawah Visi Nasional Qatar 2030.
Dengan Qai, Qatar berupaya membangun kapabilitas digital yang berdaulat, menarik talenta AI internasional, dan memperkuat posisinya dalam ekosistem teknologi yang berkembang pesat di kawasan Teluk.
Qai memiliki mandat ganda yang vital. Pertama, perusahaan ini akan fokus pada pengembangan dan pengoperasian infrastruktur AI tingkat lanjut, termasuk komputasi berkinerja tinggi, yang sangat penting untuk melatih dan menjalankan model AI modern. Kedua, Qai bertujuan untuk menawarkan alat dan panduan yang dibutuhkan agar sistem AI dapat diterapkan secara bertanggung jawab dan dalam skala besar.
Meskipun perusahaan ini berakar di Qatar, ruang lingkupnya bersifat global. Qai akan berinvestasi dalam teknologi AI dan menjalin kolaborasi dengan lembaga penelitian internasional, perusahaan teknologi, dan investor strategis di seluruh dunia untuk meningkatkan pengaruh Qatar dalam ekosistem AI global.

Pembentukan Qai terjadi pada saat AI menjadi prioritas geopolitik utama di Timur Tengah, di mana negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah menginvestasikan miliaran dolar dalam strategi AI nasional. Dalam konteks regional yang sangat kompetitif ini, langkah Qatar bersifat strategis dan tepat waktu.
Meskipun Qatar telah berinvestasi dalam penelitian dan kota pintar selama bertahun-tahun, negara ini kekurangan entitas AI khusus dengan skala dan mandat untuk menyatukan upaya nasional. Qai dirancang untuk menutup kesenjangan ini, bertindak sebagai platform pusat untuk pengembangan, komersialisasi, dan penyelarasan kebijakan AI, serta menyediakan jalur masuk yang teregulasi dengan baik bagi perusahaan AI global ke pasar Teluk.
Inti dari misi Qai adalah prinsip bahwa AI harus dibangun di atas kepercayaan publik dan manfaat sosial. Menurut Abdulla Al Misnad, ketua Qai, misi perusahaan ini adalah memastikan transformasi AI dipandu oleh kepercayaan dan tetap berpusat pada manusia, mencerminkan nilai-nilai lokal sambil memenuhi persyaratan ketat seputar keamanan dan transparansi.
Pembentukan perusahaan AI yang berdaulat ini dilihat oleh Qatar sebagai hal yang penting tidak hanya untuk diversifikasi ekonomi, tetapi juga untuk ketahanan nasional, memastikan bahwa sektor-sektor penting seperti perawatan kesehatan, keuangan, transportasi, dan energi dapat memanfaatkan AI dengan cara yang aman dan terkontrol. Dengan langkah ini, Qatar tidak lagi hanya menjadi pengadopsi teknologi baru, melainkan menjadi arsitek strategi AI-nya sendiri.
Qai adalah contoh terbaru dari tren global, terutama di Timur Tengah, di mana negara-negara membentuk entitas AI yang kuat dan didukung negara untuk mengamankan posisi mereka di masa depan teknologi.
Perusahaan ini dapat disetarakan, atau setidaknya dibandingkan, dengan entitas yang memiliki mandat serupa di negara lain, terutama yang memiliki dukungan investasi negara dan fokus pada infrastruktur AI skala besar.
Negara tetangganya, Uni Emirat Arab UEA adalah pemimpin regional dan memiliki beberapa perusahaan yang didukung negara yang memainkan peran sentral dalam ambisi AI nasional mereka. UEA punya G42 (Group 42). Ini adalah konglomerat AI dan cloud computing yang berbasis di Abu Dhabi dan merupakan kekuatan AI terbesar di UEA.
Mirip dengan Qai, G42 didukung oleh investasi negara dan berfokus pada pembangunan infrastruktur AI berkinerja tinggi (pusat data, supercomputer), serta menyediakan solusi untuk berbagai sektor seperti kesehatan, keuangan, dan layanan publik. G42 aktif menjalin kemitraan global (termasuk dengan perusahaan teknologi AS seperti Microsoft) dan telah meluncurkan model bahasa besar (LLM) regional seperti Jais yang berfokus pada bahasa Arab.
Ada pula Presight AI, anak perusahaan G42 yang berfokus pada analitik bertenaga AI untuk keselamatan publik, keamanan nasional, dan perencanaan kota pintar. Perannya menunjukkan fokus spesifik pada aplikasi AI untuk ketahanan dan layanan publik negara.
Arab Saudi, melalui Strategi Nasional untuk Data dan AI (NSDAI), juga telah membentuk entitas sentral. SCAI (Saudi Company for Artificial Intelligence) adalah perusahaan yang didirikan untuk tujuan mengkomersialkan dan menerapkan solusi AI untuk sektor-sektor kritis di Kerajaan, seperti kota pintar, layanan keuangan, media, dan kesehatan. Mirip dengan Qai, SCAI bertindak sebagai pelaksana utama strategi AI nasional dengan berfokus pada manfaat sosial dan komersial dari teknologi AI.
Di samping itu ada SDAIA (Saudi Data and Artificial Intelligence Authority). Meskipun ini adalah otoritas pemerintah (bukan perusahaan komersial seperti Qai), SDAIA adalah badan yang bertanggung jawab atas pengawasan, regulasi, dan peta jalan AI nasional secara keseluruhan, memastikan semua upaya AI (termasuk SCAI) selaras dengan tujuan Visi 2030 Saudi.(*)
BACA JUGA: Qatar Tuntut Permintaan Maaf Israel Atas Serangan Doha sebelum Kembali Jadi Mediator






