Robot Pemandu di Masjidil Haram Gunakan 11 Bahasa, tapi Tidak Ada Bahasa Indonesia
- Jamaah haji dan umrah terbesar berasal dari Indonesia, tapi robot tidak memiliki fasilitas Bahasa Indonesia.
- Yang ada adalah Bahasa Melayu, yang relatif berbeda dengan Bahasa Indonesia.
JERNIH — Pemerintah Arab Saudi menempatkan robot yang memberi panduan pengunjung Masjidil Haram di Makkah dalam sebelas bahasa, tapi tidak ada Bahasa Indonesia.
Robot memandu pengunjung dalam Bahasa Arab, Inggris, Prancis, Rusia, Persia, Turki, Melayu, Urdu, Cina, Bengali, dan Hausa, tentang tata cara ritual umrah, mengeluarkan fatwa, menjawab pertanyaan, dan memberi kesempatan bagi orang berkomunikasi dengan ulama dari jarak jauh.
Pertanyaan pentingnya adalah mengapa tidak ada Bahasa Indonesia. Padahal, jamaah haji dan umrah terbesar berasal dari Indonesia. Mungkin pemerintah Arab Saudi menganggap Bahasa Indonesia dan Melayu relatif sama.
Arab News memberitakan robot bergerak dengan empat roda, robot memiliki layar sentuh 21 inci, dan dilengkapi sistem penghentian cerdas yang memungkinkan robot dipindahkan dengan cara mudah dan lancar.
Robot juga memiliki kamera resolusi tinggi yang memberi kejelasan menstransmisikan gambar, headphone resolusi tinggi, dan mikrofon berkualitas tangkapan tinggi yang memungkinkan transmisi suara lebih jernih.