Said dan Yahya Yakin Terpilih dan Tak Khawatir Ada Politik Uang di Muktamar.
Imdadun yakin betul, dukungan yang sudah dikantongi Said bakal solid dan tak akan bergeser dengan alasan apapun baik politik uang atau intervensi dari pihak luar.
JERNIH- Ada dua nama yang disebut-sebut merupakan calon kuat Ketua Umun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang kini sedang dijajaki dalam Muktamar ke 34 di Lampung. Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf, dikabarkan saling mengklaim sudah mengantongi dukungan.
Seperti dikabarkan Kompas, pemilihan Ketua Umum PBNU, akan digelar Kamis (23/12) malam nanti.
Yahya, menyatakan kalau dirinya sudah mengantongi dukungan dari 474 Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) se Indonesia. Para pendukungnya, dilaporkan sudah berkumpul dalam silaturahmi konsolidasi di Bandar Lampung, pada Selasa (21/12) lalu.
Dia bilang, sebagian besar dari pendukungnya sudah menemui dirinya sejak dua bulan terakhir.
”Dan setiap kali saya bertemu, bahkan ketika pertama kali bertemu saya selalu merasakan getaran kehangatan hati,” Katanya.
Sementara Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, KH Ahmad Fahrur Rozi menyatakan, pihaknya sudah menjatuhkan pilihan kepada Yahya dengan solid. Soalnya, tokoh tersebut dinilai punya bekal jaringan organisasi kuat termasuk GP Ansor.
Fahrur yakin betul, tak akan terjadi perubahan sikap dari PWNU dan PCNU yang sudah menyatakan dukungannya kepada Yahya. Meski, dia mengkhawatirkan adanya praktek politik uang di arena Muktamar.
Senada dengan Yahya, Direktur Said Aqail Siradj Institute, Imdadun Rahmat, mengatakan, setidaknya ada 364 PWNU dan PCNU yang menghendaki Said kembali maju sebagai nahkoda PBNU. Dia bilang, kekuatan calon petahana ini ada pada kesediaanyya turun ke lapangan, mendekati para kyai meski di pelosok sekalipun.
Dia bilang, selama ini Said sudah bergerilya meminta restu dari para kyai dan berziarah ke makam para waki termasuk Ulama besar di berbagai daerah.
“Kiai Said dipandang sebagai tipe pemimpin yang kakinya mau becek, atau turun ke lapangan. Selama menjadi ketum PBNU, Kiai Said juga selalu punya waktu untuk mengajar kitab kuning, mengisi pengajian, dan bersilaturahmi dengan jemaah NU,” Katanya.
Imdadun yakin betul, dukungan yang sudah dikantongi Said bakal solid dan tak akan bergeser dengan alasan apapun baik politik uang atau intervensi dari pihak luar.[]