Crispy

Shalat Jumat di Mesjid Raya Hagia Sophia, Kerinduan dan Kegembiraan umat muslim

Bagi umat muslim, menunggu Hagia Sophia menjadi mesjid merupakan kerinduan sejak  lama.  Dan Erdogan berhasil mewujudkannya awal bulan Juli.  Ia mengeluarkan dekrit untuk mengembalikan Hagia Sophia sebagai Mesjid Raya Hagia Sophia.

Istanbul (Turki) — Perselisihan Turki dan Yunani terkait sumberdaya energi di Mediterania timur telah memanas beberapa bulan terakhir. Hubungan dua negara itu semakin menegang ketika Yunani menentang keputusan Turki mengalihfungsikan  Hagia Sophia dari museum menjadi mesjid.

Dua kondisi kontras terjadi pada hari Jumat, 24 Juli 2020. Di Turki,  ribuan muslim  dengan bahagia melaksanakan Shalat Jumat pertama di Hagia Sophia bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan.  

Sedangkan di Yunani,  lonceng gereja di bunyikan di berbagai tempat  dan di beberapa wilayah bendera setengah tihang dikibarkan sebagai tanda kesedihan.

Kekecewaan terhadap keputusan Erdogan juga memicu demontrasi pembakaran bendera Turki di kota Thessaloniki  Yunani maupun di depan kantor konsulat Turki di Yerusalem Timur.

Pemimpin Katolik Roma Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya saat memimpin misa di Vatikan. Paus menyampaikan  bahwa dirinya sangat terluka memikirkan Istanbul dan Santa Sophia.

Selain kesedihan Vatikan dan Yunani ,  rencana Erdogan memfungsikan kembali Hagia Sophia sebagai mesjid juga ditentang beberapa pihak, seperti Dewan Gereja sedunia dan Unesco yang akan meninjau ulang situs sejarah yang pertama kali dibangun sebagai katedral di abad 6 M.

Bagi umat muslim, menunggu Hagia Sophia menjadi mesjid merupakan kerinduan sejak  lama.  Dan Erdogan berhasil mewujudkannya awal bulan Juli.  Ia mengeluarkan dekrit untuk mengembalikan Hagia Sophia sebagai Mesjid Raya Hagia Sophia.

Artikel Terkait : Erdogan Kunjungi Hagia Sophia Kali Pertama

Minggu lalu Presiden Erdogan menyampaikan bahwa Hagi Sophia telah melepaskan diri dari rantai penahanannya dan itu merupakan mimpi terbesarnya sejak masa muda, dan kerinduan itu telah tercapai.

Alih fungsi tersebut juga berdasarkan keputusan pengadilan tinggi Turki yang menyatakan bahwa  fungsi Hagia Sophia sebagai museum  yang dicetuskan oleh Presiden Mustafa Kemal Ataturk tahun 1936 merupakan hal ilegal. Karena berdasarkan dokumen, statusnya sebagai mesjid tidak berubah sejak jaman Ottoman sampai saat ini. 

Pada masa Ottoman atau masa kekhalifahan Utsmaniyah dimasa pemerintahan Sultan Muhammad al-Fatih yang berkuasa pada 1444 – 1446 dan 1451 – 1481, nama Konstantinopel diganti namanya menjadi Istanbul. Demikian pula katedral Hagia Sophia yang berada di konstantinopel dikonversi menjadi mesjid.

Oleh karena itu bagi kelompok Islamis Turki, kembalinya Hagia Sophia menjadi mesjid merupakan simbol untuk mengingat kejayaan Ottoman atau masa Kekhalifahan Utsmaniyah.

Artikel Terkait : 24 Juli 2020 : Rencana Shalat Jumat Pertama di Hagia Sophia

Salah satu kelompok yang puluhan tahun memperjuangkan agar Hagia Sophia menjadi mesjid adalah Anatolian Youth Association yang dipimpin oleh Yunus Genc yang rajin melakukan protes, diantaranya dengan melaksanakan shalat di luar Hagia Sophia saat masih menjadi museum. Kelompok lainnya juga melakukan hal yang sama untuk melegalkan Hagia Sophia sebagai mesjid.

Oleh karena itu momentum  ibadah  Shalat Jumat di Mesjid Raya Hagia Sophia merupakan pertama kalinya setelah 86 tahun lamanya Hagia Sophia difungsikan sebagai museum.

Pada pelaksanaan Shalat Jumat pertama di Hagia Sophia,  setelah melalui pemeriksaan keamanan, pemerintah mengizinkan 1000 orang untuk menjalankan shalat Jumat di dalam bangunan yang berusia 1500 tahun itu.  

Sedangkan ribuan muslim  lainnya turut melaksanakan ibadah di lokasi sekitar Hagia Sophia dengan menerapkan protokol kesehatan.  

Jamaah shalat jumat pertama di Masjid Hagia Shopia, Turki. Foto: euronews

Ribuan warga yang datang berasal dari seluruh  wilayah Turki. Dalam radius satu kilometer terdapa tenda-tenda yang menyediakan masker dan disinsfektan.

Sehari sebelumnya, Kamis (23/07/2020) Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya dalam pidatonya di televisi menekankan agar muslim yang ingin menjalankan shalat Jumat di Hagia Sophia membawa sajadah dan masker.

Artikel Terkait : Hagia Sophia Jadi Masjid, Paus Fransiskus Sedih

Saat digunakan ibadah halat Jumaat, seluruh ornamen berupa lukisan dan mozaik kristiani di dalam Hagia Sophia ditutup kain yang diatur dengan mekanisme khusus,  tanpa sedikitpun merusak dinding beton yang bersejarah itu.

Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet) menunjuk Alphan Celik sebagai muazin, sedangkan yang bertindak sebagai  imam Shalat Jumat adalah Ferruh Mustuer. Celik telah dikenal sebagai  hafidz terbaik Turki.  

Selain Ferruh Mustuer, Diyanet Turki juga mengangkat dua imam lainnya untuk Mesjid Hagia Sophia, yaitu Mehmet Boynukalin dan Bunjamin Topcuoglu

Sedangkan ketua Diyanet, Ali Erbaş pada kesempatan Sahalat Jumat pertama, naik ke mimbar untuk membacakan khutbah Jumaat.

Pada kesempatan bersejarah itu,  Presiden Erdogan membacakan Surah Al Fatihah dan sebagian Surah Al-Baqarah. (*)

Artikel Terkait : Hagia Sophia akan Kembali Menjadi Masjid, Gereja Orthodox Menyayangkan

Back to top button