Crispy

Petugas Coklit Gunakan APD Agar Warga Tidak Khawatir

JAWA TIMUR — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arif Budiman, memberi pernyataan terkait anggaran Pilkada serentak tahun 2020, usai melakukan coklit di kediaman Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Jemurwonosari, Surabaya, Minggu (26/7/2020).

Ia mengatakan bahwa pihaknya mengajukan tambahan anggaran yang dialokasikan untuk Kesehatan dan keselamatan selama proses Pilkada.

“KPU mengajukan tambahan anggaran untuk memenuhi 2 hal tersebut. Pertama untuk memenuhi kesehatan ada komponen penyediaan vitamin supaya imunnya terjaga dengan baik. Yang kedua rapid test agar ketika menjalankan tugasnya dia tidak terjangkit virus,” paparnya.

“Sedangkan untuk keselamatan kita sediakan alat pelindung diri jadi tugas kami semua menggunakan alat pelindung diri mulai dari masker face shield kemudian sarung tangan,” lanjut Arief.

Saat ini KPU daerah sedang melakukan proses pencocokan dan penelitian atau coklit data pemilih untuk Pilkada 2020. Yang akan digelar 9 Desember mendatang. Beberapa daerah sedang melakukannya. Misalnya Jember dan Mojokerto di Jawa Timur.

Kompas Tv melaporkan, ada 4.727 petugas yang diterjunkan untuk melakukan pemutakhiran data pemilih. Coklit dilakukan dengan mendatangi rumah warga. Petugas yang turun ke lapangan dibekali formulir daftar pemilih oleh KPU.

Petugas Coklit di Jember dibekali APD

Petugas juga dilengkapi alat pelindung diri, seperti masker, kaos tangan, handsanitizer, dan pelindung wajah untuk mencegah penularan virus corona.

Gerakan coklit dilakukan untuk memastikan warga dapat menggunakan hak pilihnya pada pilkada serentak 2020.

“Data pemilih ini sangat penting, karena menjadi basis banyak hal. Basis untuk jumlah logistik, jumlah PTS, petugas KPPS, sehingga kita tekankan proses pendataan pemilih bisa dilakukan secara akurat dan komperhensif.” Kata Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, Choirul Anam.

Coklit juga dilakukan di rumah tokoh masyarakat, seperti Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan DPRD dan Bakal Calon Bupati. Hal ini dilakukan untuk merangsang partisipasi masyarakat dalam membantu pemutakhiran data pemilih.

Salah satu tokoh masyarakat, sekaligus Bupati Jember, Faida, mengapresiasi langkah tersebut. Ia berharap warga Jember juga berpartisipasi membantu petugas pelaksana pilkada melakukan coklit.

“Sebagai warga negara yang baik kita perlu mendukung proses dari tahapan-tahapan pilkada, jadi hari ini kita coklit di rumah tinggal, dan salut untuk tim coklit yang sangat serius dan aktif, serta yang paling penting disiplin menggunakan APD. Karena masih sangat panjang hari-hari untuk bertugas jadi harus jaga diri,” sahut Faida.

Warga tidak perlu khawatir, karena petugas yang datang ke rumah warga sudah dilengkapi alat pelindung diri untuk mencegah penularan virus corona.

Coklit data pemilih sendiri digelar sejak 15 Juli hingga 13 Agustus dengan jumlah pemilih mencapai dua juta lebih.

Petugas Coklit Mojokerto harus menggunakan APD (foto Radar Mojokerto)

Hal serupa juga dilakukan di Mojokerto. Setiap petugas coklit sudah dibekali empat buah masker, satu unit face shield, hand sanitizer sebanyak tiga botol, dan handscoon sekali pakai sebanyak satu pak untuk tiap desa.

KPU telah membekali para petugas dengan APD, tinggal bagaimana para petugas disiplin untuk menggunakannya. “Warga tidak perlu ragu untuk datang ke tps dan beraktivitas seperti biasanya, karena para petugas dipastikan negative.” kata Arif. (*)

Back to top button