Jakarta – Banyak metode dilakukan agar wajah kaum perempuan lebih kinclong dan cantik. Salah satunya yang terkenal efektif adalah tanam benang di wajah. Bagaimana risikonya?
Teknik tanam benang dilakukan dengan memasukkan benang ke dalam wajah. Biasanya dilakukan di banyak klinik estetika. Akan sangat berisiko jika teknik ini dilakukan oleh orang yang sembarangan dan tidak memiliki keahlian.
Biasanya kaum hawa memilih cara ini untuk membuat wajah terlihat lebih muda, seperti mengencangkan kulit dan menghilangkan keriput. Metode ini termasuk peremajaan kulit wajah tanpa operasi.
Biasanya dokter akan menyuntik atau mengoleskan obat bius lokal di area wajah yang akan dilakukan proses tanam benang. Prosesnya memakan waktu tak lebih dari satu jam dan pasien bisa langsung pulang ke rumah. Hasilnya pun bisa terlihat dalam waktu 1-2 hari.
“Memang yang namanya memasukkan sesuatu ke tubuh apalagi ini kan wajah ya, harus dilakukan oleh dokter profesional yang punya kompetensi. Maka harus hati-hati juga dalam memilih klinik estetika,” kata dokter Haekal Anshari dari Teta Aesthetic Clinic, baru-baru ini.
Menyoal tanam benang, lanjut dokter Haekal, kini hadir metode baru bernama Double Fix yang diklaim aman dan minim risiko. Metode yang dikenalkan oleh Teta Aesthetic Clinic ini menurut Haekal hampir tidak punya efek samping berarti.
Double Fix merupakan benang terkuat di dunia saat ini, dibuat menggunakan teknologi ultrasound, teknologi terbaru dan pertama di dunia dalam proses pembuatan benang. Dengan teknologi tersebut, Double Fix diklaim mampu memberikan hasil maksimal dalam menghasilkan wajah v-shape dan mengoreksi aging signs.
“Efek sampingnya ini tidak ada signifikan asalkan dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi. Aman, nyaman untuk klien dan tentu tampak awet muda. Pengerjaannya pun cukup sekitar 15 menit,” katanya.
Selain itu, benang tersebut diklaim bisa menahan beban sekitar 4 kilogram dan memiliki efek stimulasi pertumbuhan kolagen pada wajah, lebih sehat, dan glowing. [Zin]
