Wagner Group Mundur dari Bakhmut 10 Mei, Unit Pasukan Chechnya Menggantikan
- Ramzan Kadyrov mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa pasukannya siap kembali ke Bakhmut.
- Yevgeny Prighozin yakin Unit Pasukan Chechnye akan ambil alih Bakhmut.
JERNIH — Yevgeny Prigozhin, pendiri dan bos tentara bayaran Wagner Group, mengumumkan menarik mundur pasukannya dari zona tempur Bakhmut pada 10 Mei.
“Posisi Wagner Group di Bakhmut kami serahkan ke Unit Pasukan Khusus Chechnya ‘Akhmat’,” kata Prigozhin.
Russia Today memberitakan Prigozhin telah mengontak Ramzn Kadyrov, pemimpin Republik Chechnya, untuk melakukan manuver di Bakhmut. Prigozhin yakin Unit Chechnya akan merebut bagian Bakhmut yang masih diduduki Ukraina.
“Kami akan mundur dari Bakhmut tepat pukul 00:00,” kata Prigozhin. “Kami tidak ingin menghabiskan potensi tempur. Kawan-kawan lain yang akan melanjutkan.”
Kadyrov merespon pernyaan Prigozhin dengan merilis video pendek berisi pernyataan bahwa dia membicarakan masalah ini dengan Presiden Vladimir Putin. Pejuang Akhmat, kata Kadyrov bersedia kembali ke Bakhmut untuk bertempur, menggantikan Wagner Group.
“Tentara kami dalam kesiagaan tinggi. Kami hanya menunggu perintah,” kata Kadyrov. “Beberapa unit telah berangkat menuju zona militer khusus.”
Keputusan Prigozhin menarik Wagner Group dari Bakhmut adalah puncak perseteruannya dengan petinggi militer Rusia. Wagner Bakhmut memelopori upaya merebut Bakhmut tapi tak didukung pasokan amunisi.
Prigozhin berkali-kali teriak minta amunisi tapi tak diberi. Akibatnya, setiap hari puluhan tentaranya terbantai tembakan meriam Ukraina. Terakhir, di depan 30 jenazah tentara Wagner Group, Prigozhin menyebut petinggi militer Rusia sebagai bajingan yang akan memakan isi perut sendiri di neraka.
Saat itu ia juga mengancam menarik pasukan dari Bakhmut. Pers Barat melihat Prigozhin sedang menggertak. Ternyata tidak. Ia berkewajiban menyelamat sisa pasukan karena persediaan amunisi tinggal 10 persen dari yang diperlukan.
Bakhmut adalah kota di persimpangan jalan raya dan jalan kereta utama di Donbass. Merebut Bakhmut akan membuat pasukan Rusia mengontrol wilayah lebih luas.
Ukraina mempertahankan kota ini dengan berbagai cara. Pasukan Ukraina terkepung Wagner Group dan Rusia, tapi masih bisa mengalirkan pasokan yang membuatnya mampu bertahan dan sesekali memukul balik lawan,
Di Bakhmut, puluhan ribu personel tentara dari kedua pihak menemui ajal dengan tubuh terkoyak ledakan meriam. Bakhmut populer bukan sebagai zona pertempuran, tapi penggilingan daging.