Warga India Kuburkan Jenazah Korban Covid-19 di Gundukan Pasir Sungai Gangga
- Ada dua lokasi penguburan jenazah di gundukan pasir.
- Salah satu lokasi terletak tidak jauh dari tempat kremasi.
- Hinduisme tidak punya tradisi membuang mayat di Sungai Gangga.
- Kelangkaan kayu bakar untuk kremasi diduga sebagai penyebabnya.
JERNIH — Beberapa hari setelah temuan 40 mayat mengambang di Sungai Gangga muncul laporan warga mengubur mayat korban Covid-19 di dua lokasi berpasir di Sungai Gangga.
NDTV memberitakan dua lokasi itu terletak di distrik Unnao negara bagian Uttar Pradesh, sekitar 40 kilometer dari Lucknow — ibu kota negara bagian.
Gambar ponsel dari kedua lokasi itu menunjukan banyak jenazah terkubur, dengan kain kunyit pembungkus mayat menyembul di hamparan pasir.
Seorang pejabat tinggi Unnao mengatakan satu dari dua lokasi itu adalah tempat kremasi utama untuk tiga distrik. Tidak ada konfirmasi bahwa jenazah yang dikubur di pasir adalah korban Covid-19.
“Beberapa orang tidak membakar jenazah tapi menguburnya di pasir di tepi sungai,” kata Ravindra Kumar, hakim distrik Unnao. “Setelah saya mendapat informasi, saya mengirim petugas ke tempat itu. Saya meminta mereka melakukan penyelidikan dan kami akan mengambil tindakan.”
Ketika ditanya apakah jenazah yang dikubur itu korban Covid, Ravindra kumar mengatakan sejauh ini tidak ada indikasi ke arah itu.
Sebanyak 40 mayat mengambang di Sungai Gangga dan terdampar di perbatasan Bihar dan Uttar Pradesh. Hari berikutnya penduduk menemukan 71 mayar yang diduga dibuang pengemudi mobil ambulans.
Insiden ini memicu ketegangan dua negara bagian terpadat di India; Bihar dan Uttar Pradesh. Pejabat kedua negara bagian saling tuduh.
Umat Hindu menyucikan Sungai Gangga, tapi membuang jenazah ke aliran sungai itu bukan tradisi Hinduisme. Penduduk setempat yakin kelangkaan kayu bakar adalah salah satu alasan pembuangan mayat.
Mayat-mayat yang dikubur di pasir kini menimbulkan masalah baru. Bau busuk menyelimuti kawasan sekitar, dan menimbulkan masalah kesehatan.
Banyak yang percaya jenazah itu adalah korban Covid-19 tak terdaftar, dan menjadi bukti betapa pandemi di India sedemikian luar biasa.