Yah, Ramalan Kiamat Gagal Lagi, Apa yang Salah dengan Kalender Maya?
- Kali kesekian Pastor Paul Begley meramalkan kiamat berdasarkan kalender Bangsa Maya, dan tak terbukti.
- Stephen Hawking mengatakan kapan pun kiamat diramalkan tidak akan membuat pasar saham gonjang ganjing.
JERNIH — Titik balik matahari musim dingin telah tiba, dan ahli teori konspirsi berpikir inilah akhir kiamat. Ramalan terbaru menyebutkan kiamat seharusnya terjadi kemarin, atau 21 Desember.
Teori-teori, lebih tepatnya ramalan, gila yang memprediksi kiamat didorong oleh akhir kalender Bangsa Maya. Itu terjadi bertahun-tahun. Ketika ramalan tak terbukti, ahli teori mengatakan terjadi salah perhitungan.
Mengapa Dunia Diramalkan Berakhir Desember?
Penginjil Pastor Paul Begley pernah meramalkan kimat pada 21 Desember 2020. Tak terbukti. Lalu dia meramal lagi, bahwa kiamat terjadi 21 Desember 2021.
The Sun menulis Pastor Begley mengutip kalender Maya dan aktivitas badai matahari baru-baru ini sebagai bukti untuk menyusun teorinya. “Kalender Maya telah dibangkitkan sekali lagi, dan menunjuk ke tanggal ini sebagai salah satu signifikansi apokaliptik,” katanya.
Semula ahli teori mengklaim dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012, atau ketika kalender Maya berakhir. Klaim itu tidak terbukti, dan kehidupan berjalan terus.
Para ahli teori mengatakan tanggal itu salah perhitungan. Menurutnya, Bangsa Maya percaya dunia kita akan musnah delapan tahun sejak 2012, atau pada 21 Desember 2020.
Kini, Pastor Begley mengatakan Bangsa Maya mungkin menderita disleksia, dan mencatat tanggal yang salah. Secara kebetulan tinggal 21 Desember merupakan awal titik balik matahari terbit musim dingin.
Klaim Pastor Begley adalah spekulasi murni, karena tidak didukung bukti kuat. Pastor Begley punya cara untuk mengelak bahwa tidak semua ramalan kenabian (nubuatan) menjadi kenyataan.
Apa Itu Kalender Maya
Kalender Maya adalah sistem kalender dan almanak yang digunakan peradaban di Amerika Tengah. Maya adalah satu dari banyak penduduk asli Amerika Tengah.
Kalender itu dibuat pada abad ke-5 SM, dan masih digunakan beberapa komunitas Maya.
Kalender Maya terbagi ke dalam tiga bagian terpisah; hitungan panjang, Tzolkin atau kalender ilahi, dan Haab atau kalender sipil. Setiap kalender bersifat siklus, artinya sejumlah hari tertentu harus terjadi sebelum diklus baru dimulai.
Kalender ini juga digunakan secara bersamaan. Tzolkin dan Haab mengidentifikasi hari, dan setiap 52 tahun mereka terhubung dan membuat putaran kalender.
Tanggal Hitungan Panjang datang lebih dulu. Diikuti Tzolkin dan terakhir Haab. Bangsa Maya percaya alam semesta dihancurkan dan diciptakan kembali pada awal setiap siklus universal.
Apa Ramalan Bangsa Maya tentang Kiamat?
Bangsa Maya meramalkan dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012. NASA membantah prediksi Bangsa Maya, dengan mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang mendasari ramalan itu.
“Untuk semua pernyataan fiktif; dibuat dalam buku, film, dokumenter, atau Internet, kita tidak dapat mengubah fakta sederhana itu,” kata NASA.
NASA melanjutkan; “Tidak ada bukti kredibel untuk pernyataan apa pun yang dibuat untuk mendukung peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Desember 2012.”
Pernyataan Stephen Hawking
Dalam Blackhole and Baby Universe, fisikawan Stephen Hawking — saat berceramah di sebuah universitas di Jepang — mendapat pertanyaan soal kiamat.
“Prof Hawking, kapan kiamat akan terjadi?” kata si penanya.
Stephen Hawking menjawab; “Kalau saya katakan kiamat besok, dua minggu lagi, sebulan lagi, atau sekian tahun lagi, pasar saham tidak akan gonjang-ganjing.”