Crispy

Zionisme-Hindutva di Kashmir dan Perang India-Pakistan

  • India terobsesi menerapkan model Israel di Kashmir. Caranya, menempatkan umat Hindu Kashmir di tengah mayoritas Muslim.
  • Jika perang India-Pakistan semakin besar, Israel akan mendukung New Delhi tapi tak mengecam Islamabad.

JERNIH — Pakistan menjatuhkan 70 drone Harop, yang diproduksi divisi Rudal MBT dari Industri Dirgantara Israel (IAI), dengan senjata laser buatan Cina.

Konflik itu menandai kali pertama skala kecanggihan dan intensitas persenjataan kedua negara. India dan Israel menjalin kemitraan militer rahasia sejak 1960. Pakistan relatif baru baru menggandeng Tiongkok.

Kemitraan India-Israel bernilai 2,9 miliar dalam beberapa dalam satu dekade terakhir. Aliansi keduanya semakin erat, dan memunculkan pertanyaan bagaimana dua negara besar dan kecil, dan berpisah jarak ribuan kilometer, terikat oleh pendudukan militer di Pelestina dan Kashmir.

Jawaban atas semua itu ada pada pidato Sandeep Chakravorty, konsul jenderal India di New York, dalam pertemuan publik November 2019.

Chakravorty secara terbuka menyeru penerapan ‘model Israel’ di Kashmir di wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim dan dikelola India. Caranya, menempatkan umat Hindu Kashmir — dikenal dengan sebutan Pandit — di satu-satunya negara bagian berpenduduk mayorita Muslim di India.

“Jika orang Israel bisa melakukannya, kami juga bisa,” katanya, seraya menambahkan bahwa kepemimpinan India saat ini bertekad melakukannya.

Muzammil Ayub Thakur, presiden Gerakan Kebebasan Kashmir, percaya hubungan India-Israel berakat pada kedekatan ideologis yang sudah lama. “Kedekatan itu telah ada sejak kedua negara berdiri,” kata Ayub Thakur kepada The New Arab.

Namun, katanya, India menjaga hubungan itu tetap rendah atau tertutup karena kepentingan di dunia Arab. Itu berubah drastis setelah PM Narendra Modi berkuasa. Aliansi India-Israel menjadi terbuka, berlandaskan posisi ideologis bersama, yaitu anti-Muslim dan Islamophobia.

Benang Merah Ideologis

Azad Essa, dalam Hostile Homeland: The New Alliansce Between India and Israel, mencatat bahwa kedekatan ideologis ini bukan sesuatu yang baru dan kebetulan.

Theodor Herzl, bapak Zionisme modern, pernah menempatkan Zionisme sebagai titik temu Kristen-Yahudi dalam sikap terhadap Islam dan kebiadaban Oriental.

Ideologi nasionalis Hinu Vinayak Damodar Savarkar tahun1939 mengklaim bahwa Muslim India lebih loyal kepaa kepentingan uslim asing daripada bangsa India.

Essa berpendapat bagi nasionalis Hinu, Zionisme menawarkan cetak biru — model nasionalisme etnoreligius. Konstruksi Hindutava, tentang Hindu sebagai orang dalam dan Muslim sebagai orang luar, permanen menggemakan kerangka Zionis terhadap orang Palestina.

Seperti pernah ditulis Ze’ev Jabotinsky, pemimpin Zionis, orang Palestina hanya akan menerima permukiman Yahudi setelah kehilangan hak pilih sepenuhnya.

“Kami dapat berbicara sebanyak yang kami inginkan tentang niat baik kami, tapi mereka memahami seperti apa yang tidak baik bagi mereka,” katanya.

Israel Dukung India, tapi Hati-hati

Reuven Azar, dubes Israel untuk India, mungkin berbeda dengan dubes lainnya. Ia muncul beberapa kali di saluran berita India untuk menyatakan dukungan terhadap hak India membela diri. Namun, ini yang menarik, ia menghindar dari tuntutan mengutuk Pakistan meski terus didesak media.

“Keputusan media India menyamakan serangan Pahalgam, ketika teroris memberondong warga sipil dan wisatawan, dengan serbuan 7 Oktober — saat Hamas melancarkan serangan Banjir al-Aqsa — serta taktik verbal Israel menghindari perbandingan itu, memberi kesan yang buruk terhadap India,” kata Uroosa Jadoon, analis media India yang berbasis di Pakistan.

Israel dengan mudah menghindari kesan menjadikan India dianggap setara dengannya. “Absurditas media tidak terbatas pada studio berita, itu mencerminkan realitas lebih luas,” lanjutnya.

Ada konstituen sayap kanan Hindu di India yang mengagung-agungkan kekerasan Israel terhadap Palestina, dan mereka menemukan kenyamanan ideologis dalam menyelaraskan diri dengannya.

“Bagi mereka, Israel tidak hanya mengesahkan Isamophobia mereka tapi juga memberinya lapisan legitimasi, diperkuat oleh hak istimewa identitas kulit putih dan penerimaan global,” kata Jadoon.

Kehadiran Modi

September 2014 PM India Narendra Modi bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela Sidang Umum PBB.

Saat itu, Modi baru lima bulan menjabat. Netanyahu baru beberapa pekan menggelar Operasi Pretective Edge yang menghancurkan Gaza, menewaskan 2.251 warga Palestina selama 50 hari.

Berdasarkan norma diplomatik normal, pertemuan tingkat tinggi seperti itu — terutama setelah pembantaian — mungkin ditunda atau dirahasiakan. Namun, Modi membawa India baru dan Modi adalah pemimpin jenis baru.

Pada pertemuan itu, PM Netanyahu mengatakan sepakat merobohkan tembok yang tersisa di antara mereka. Antara 2015-2019 impor senjata dari Israel ke India melonjak 175 persen. Juli 2021, aliansi India-Israel berubah menjadi lebih gelap.

The Pegasus Project, sebuah investigasi media globl, mengungkap bahwa spyware Pegasus — yang dijual secara eksklusif kepada pemerintah oleh firma intelejen siber Israel NSO Group — digunakan untuk menargetkan jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan politisi, di seluruh dunia. Perangkat lunak itu memungkinkan akses penuh ke kamera, mikrofon, dan data ponsel, tanpa sepengetahuan pengguna.

India adalah salah satu negara yang terlibat. Dari 50 ribu target potensial secara global, 2.000 nomor telepon terhubung ke India, dengan sedikitnya 300 infeksi terverifikasi, termasuk infeksi pemimpin oposisi Rahul Gandhi.

Mengingat NSO hanya menjual Pegasus ke aktor negara, pertanyaannya jangan-jangan India mengakuisisinya, tapi kapan. Pemerintah India tidak mengonfirmasi atau membantau hubungan ini.

The New York Times melaporkan pada Januari 2022 bahwa Modi kemungkinan membeli Pegasus tahun 2017, sebagai bagian kesepakatan senjata yang lebih luas dengan Israel.

Penolakan New Delhi untuk mengizinkan, bahkan debat parlemen tentang pengungkapan Pegasus, menunjukan banyak hal. Artinya, hubungan militer India-Israel jauh lebih dalam daripada yang dilihat publik. PM Modi juga tidak merasa berkewajiban mengungkapkan apa pun yang dianggap masalah kepentingan nasional.

Zionisme Ikut Campur

Bagi Muzammil Ayub Thakur, dukungan Israel terhadap India menandakan fase baru yang berbahaya. Fase ini terlihat dengan penindasan di Kashmir, dan agresi terhadap Pakistan akan menjadi terbuka dan tidak terkendali.

Tidak seperti Zionisme, yang secara terus-menerus menghadapi kecaman global, ekstremisme Hindutva lolos dari pengawasan komunitas internasional. Bahkan, ekstremisme Hindutva kini mendapat dukungan entitas Zionis.

“Hindutva tidak perlu legitimasi, yang mereka cari adalah kekuaan mentah seperti Israel,” kaat Thakur kepada TNA. “Identitas Muslim adalah tantangan langsung visi Hindutva yang tujuannya menghapus apa pun yang dianggap non-Hindu.”

Kashmir berada di depan pertarungan ini. Muslim Kashmir terus melawan, tapi perjuangan mereka gagal menarik perhatian internasional. Kini, ketika Zionisme mulai ikut campur, aktivis Kashmir dapat menghubungkan tujuah mereka dengan gerakan keadilan global, seperti jaringan solidaritas pro-Palestina, dan Black Lives Matter, dan membingkai Kashmir dengan narasi lebih luas — tentang perlawanan antikolonial dan penidasan sistemik.

Back to top button