Kemenangan Liverpool Belum Sempurna!
Liverpool – Apakah sudah cukup menjadi juara Premiere League 2019/2020 bagi Liverpool?
Belum. Kemenangan itu belum sempurna. Meskipun membukukan kemenangan rata-rata di atas 90 persen, tetapi masih ada yang tersisa.
Dan sisa itu akan terjadi pada 3 Juli nanti.
Sebuah pertandingan tandang bagi The Red ke kandang sang seteru, Manchester City. Bagi City pertandingan ini mutlak musti meraih menang. Selain karena digelar di lapangan sendiri (meski tanpa penonton), juga ajang pembalasan ketika leg 1 pada 10 Novermber 2019 kalah telak 1-3 oleh Liverpool.
Sementara, bagi The Reds jika terjadi kekalahan, maka pupus sudah revenge atas segala sepak terjang City musim tahun lalu. Tahun silam, pertandingan dua pengisi papan atas ini berakhir dengan skor kacamata serta satu lagi kemenangan City.
Lalu cukupkah bagi Liverpool jika laga 3 Juli tersebut berakhir seri?
Rasanya juga tidak cukup, meski sudah membawa pulang Piala Premiere League yang mereka tunggu selama 30 tahun itu.
Mengapa?
Ada persaingan superkuat antara dua pelatih kenamaan, Klopp dan Guardiola. Malah duel mereka layak dijuluki klasik sebab sudah terjadi sejak keduanya sama-sama di Bundesliga.
Klopp membawa Dortmund. Guardiola mengusung Bayern. Duel dua pelatih ini selalu dijuluki Der Klassiker selama dua musim pada 2013/2014 dan 2014/2015. Sebelum kemudian Jurgen Klopp pindah ke Liverpool di musim 2015/2016. Pep Guardiola menyusul kemudian ke Manchester City di tahun berikutnya.
Sepanjang bersua di Bundesliga, atau sebanyak empat duel Der Klassiker antara Bayern dan Dortmund, pasukan Klopp hanya memenangi satu pertandingan. Selebihnya kalah terus dari Die Roten.
Ketika sama-sama nyemplung di Premier League kondisinya berbeda dengan Bundesliga. Klopp membawa Liverpool lebih digdaya. Pertemuan keduanya terjadi di musim 2016/2017, yang memberi hasil satu kemenangan bagi Liverpool dan sekali draw.
Tahun berikutnya (2017/2018) adalah musim paling seru. Bukan saja karena saling menang di kandang masing-masing, tapi juga saling cetak banyak gol.
Lantas di musim 2018/2019, mirip peristiwanya dengan dua musim sebelumnya. Bedanya City sekali menang dan sekali seri.
Membuka musik 2019/2020 yang terpotong oleh pandemi, Liverpool masih unggul di leg 1. Total pertemuan Klopp – Guardiola di Premiere League sudah tujuh kali, dengan rincian tiga kali Liverpool menang, dua kali Manchester City menang dan sisanya yang dua kali adalah seri.
Memang Liverpool masih memiliki deposit kemenangan. Tetapi, tiga kali kekalahan di Jerman pasti masih membayangi benak Jurgen Klopp. Dan, itu harus dibayar 3 Juli nanti.
Jika menang, Premier League tahun ini mutlak dan sempurna punya The Reds. (*)