Desportare

Penolakan Novak Djokovic oleh Australia Picu Pertikaian dengan Serbia

Media Serbia melaporkan Presiden Vučić telah memanggil duta besar Australia di Beograd dan menuntut agar mereka segera membebaskan Djokovic untuk bertanding.

JERNIH – Penolakan terhadap bintang tenis Novak Djokovic untuk masuk Australia memicu pertikaian diplomatik. Presiden Serbia Aleksandar Vučić marah dan menuduh Australia melecehkan bintang tenis Novak Djokovic itu.

Petenis yang baru merayakan pekan ke-350 sebagai petenis peringkat 1 dunia itu diberikan pengecualian kontroversial untuk memasuki Australia untuk berkompetisi di Australia Terbuka. Namun ia ditahan di bandara Melbourne oleh pihak berwenang selama beberapa jam sebelum visanya dibatalkan. Pasukan Perbatasan Australia mengatakan dia gagal memberikan bukti yang memadai untuk mendukung pembebasannya. Pemain tenis yang  menghuni peringkat tertinggi terlama sepanjang sejarah tenis itu sekarang telah membawa kasusnya ke pengadilan.

Media Serbia melaporkan Presiden Vučić telah memanggil duta besar Australia di Beograd dan menuntut agar mereka segera membebaskan Djokovic untuk bertanding. Presiden Serbia juga mengatakan Novak Djokovic mendapat dukungan negaranya setelah visanya ditolak di Australia.

Pada Desember, Pengurus Asosiasi Tennis Australia merilis kebijakan vaksinasi Covid untuk grand slam Melbourne yang mencakup proses bagi para pemain yang mencari pengecualian medis untuk memasuki Victoria tanpa harus menjalani karantina 14 hari. Djokovic, yang menentang vaksinasi, mengatakan bahwa dia telah diberikan pengecualian untuk bersaing dalam kompetisi meskipun sifat belum dikonfirmasi.

Media-media Australia melaporkan, Djokovic percaya kasus Covid yang menimpanya dalam enam bulan terakhir sudah cukup untuk mendapatkan pengecualian Covid. Sementara, beberapa sumber lain mengatakan salah satu anggota tim Djokovic salah mengisi aplikasi visa.

Ayah Djokovic, Srdjan, mengatakan kepada media Rusia bahwa dia marah dengan perlakuan terhadap putranya. “Malam ini mereka bisa melemparnya ke penjara bawah tanah, besok mereka bisa merantainya. Yang benar adalah dia seperti air dan air membuka jalannya sendiri. Novak adalah Spartacus dunia baru yang tidak akan mentolerir ketidakadilan, kolonialisme, dan kemunafikan.”

Pemain AS Tennys Sandgren, perempat finalis Australia Terbuka 2018 dan 2020, mengatakan Australia tidak pantas menjadi tuan rumah grand slam. “Untuk memperjelas di sini, dua dewan medis terpisah menyetujui pembebasannya. Dan politisi menghentikannya,” kata Sandgren, yang juga memilih untuk tidak divaksinasi atau bermain di turnamen tersebut.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menolak tudingan pelecehan terhadap Djokovic itu pada Kamis (6/1/2022), dengan mengatakan: “Australia memiliki perbatasan berdaulat dan aturan yang jelas yang tidak diskriminatif seperti yang dilakukan banyak negara … itu ada hubungannya dengan penerapan yang adil dan masuk akal dari perlindungan perbatasan Australia. Undang-undang … yang bisa saya katakan adalah bahwa bukti pengecualian medis yang diberikan ternyata tidak cukup.”

Morrison juga mengkonfirmasi visa Djokovic dibatalkan, dengan mengatakan “aturan adalah aturan” dan memuji kebijakan federal tentang Covid. “Kebijakan perbatasan kami yang kuat sangat penting bagi Australia yang memiliki salah satu tingkat kematian terendah di dunia akibat Covid, kami terus waspada,” katanya. [The Guardian]

Back to top button