Banyak Penghuni Panti Jompo di Inggris Meninggal Sebelum Dapat Dosis Vaksin Kedua
Jumlah kematian di panti jompo yang terkait dengan Covid-19 dalam seminggu terakhir adalah yang tertinggi sejak Mei.
JERNIH – Jumlah kematian penghuni panti jompo di Inggris bakal mengalami peningkatan sebelum mereka dapat suntikan dosis kedua. Kalangan medis di negara itu meminta percepatan periode penyuntikan vaksin Covid-19 tahap kedua.
Kebijakan pemerintah Inggris saat ini memaksa pasien menerima dosis kedua vaksin tersebut hingga 12 minggu setelah suntikan pertama. Hal tersebut dilakukan agar suntikan awal bisa menjangkau lebih banyak orang.
Dikutip dari Metro UK, Senin (25/1/2021), laporan dari Sunday People menyatakan kepala keperawatan sosial kini memperingatkan bahwa lusinan atau puluhan penghuni panti jompo sedang sekarang karena virus sebelum dapat menerima vaksin kedua.
“Sampai kita mendapatkan rata-rata persentase kekebalan yang benar-benar bisa didapatkan, apa yang dilakukan saat ini adalah, kita berjudi,” kata salah satu sumber.
Jumlah kematian di panti jompo yang terkait dengan Covid-19 dalam seminggu terakhir adalah yang tertinggi sejak Mei. Beberapa pasien meninggal telah menerima suntikan vaksin pertama pada Desember dan sedang menunggu dosis kedua.
Chaand Nagpaul, ketua dewan British Medical Association (BMA) menyerukan agar interval vaksin diubah menjadi 6 minggu dari suntikan dosis pertama. Mereka menyebut interval 12 minggu adalah hal yang sulit dibenarkan.
“Sebagian negara di dunia menghadapi tantangan yang mirip Inggris terkait pasokan vaksin yang terbatas dan juga ingin melindungi populasi secara maksimal. Tapi tidak ada negara lain yang mengadopsi pendekatan Inggris,” katanya.
Kekhawatiran bahwa jenis virus baru yang lebih menular dan mungkin lebih mematikan juga menekan pemerintah Inggris untuk menutup interval antara kedua dosis. Ilmuwan memperkirakan varian baru itu 70 persen lebih menular dan 30 persen lebih mematikan.
Sementara itu, Sir Patrick Vallance, kepala penasehat ilmiah pemerintah menyatakan bahwa jika 1.000 pria berusia 60-an terinfeksi varian lama, kira-kira 100 hari mereka akan meninggal, tetapi dengan jenis baru itu dapat meningkat menjadi 13 orang.
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan Inggris mengatakan keputusan untuk mengubah interval dosis vaksin mengikuti peninjauan data secara menyeluruh dan sejalan dengan rekomendasi dari empat kepala petuga medis Inggris.
“Perlindungan setelah dosis satu membutuhkan waktu hingga 3 minggu untuk dimulai dan dampaknya pada penularan belum diketahui sehingga orang-orang penting untuk terus melakukan tindakan pencegahan,” kata juru bicara itu. [*]