Solidaritas Olahraga untuk Ukraina
Beberapa cabang olahraga telah mengambil sikap, mulai dari membatalkan pertandingan yang dijadwalkan melawan tim Rusia hingga menolak bertanding melawan atlet Rusia.
JERNIH-Invasi militer Rusia ke Ukraina berimbas pada dunia olahraga. Berbagai jenis olahraga mengambil keputusan untuk memboikot altet Rusia yang akan berlaga di berbagai ajang pertandingan.
Mengapa dunia olahraga memberi solidaritas pda Ukraina? Bukankan olahraga harusnya tidak boleh dipengaruhi SARA, juga bersih dari politik? Nampaknya jika bicara perang maka pengaruhnya jadi berbeda sebab menyangkut nyawa manusia.
Berbagai organisasi olahraga memutuskan untuk tidak memberi kesempatan atlet Rusia berlaga, karena konsekwensi kemenangan atlet Rusia akan membuat bendera Rusia dikibarkan dan lagu kebangsaan Rusia diperdengarkan.
Hal tersebut telah diputuskan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang melarang pengibaran bendera nasional Rusia dan Belarusia pada acara olahraga internasional, sebagai respons aksi invasi Rusia ke Ukraina. Kenapa Belarusia juga kena sanksi IOC? Karena Belarusia menjadi salah satu sahabat Rusia yang memukul Ukraina.
Akankah sportifitas yang menjadi andalan dalam olahraga tetap terjaga? Beberapa cabang olahraga telah mengambil sikap, mulai dari membatalkan pertandingan yang dijadwalkan melawan tim Rusia hingga menolak bertanding melawan atlet Rusia. Simak datanya;
Tenis
Petenis Ukraina Elina Svitolina menolak berlaga di pertandingan babak 32 di Monterrey Terbuka atau Monterrey Open melawan Anastasia Potapova dari Rusia, kecuali jika badan pengatur tenis mengikuti rekomendasi IOC yang dibuat oleh Selasa (1/3/2022). Rekomendasi itu terkait bendera dan lagu kebangsaan Rusia.
“Kami para petenis Ukraina meminta ATP, WTA, dan ITF untuk mengikuti rekomendasi IOC dengan menerima warga negara Rusia atau Belarus hanya sebagai atlet netral tanpa menampilkan simbol, warna, bendera, atau lagu kebangsaan apa pun,” kata Svitolina seperti dilansir Reuters.
Namun federasi olahraga tenis melarang atlet dan ofisial Rusia dan Belarusia berkompetisi dalam berbagai acara.
Bulutangkis
Sementara Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) membatalkan semua turnamen yang rencananya diadakan di Rusia dan Belarusia menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
BWF juga menerbitkan larangan bendera kebangsaan dan lagu kebangsaa Rusia dan Belarusia diperdengarkan dalam semua turnamen BWF. Bahkan BWF menyebut tidak ada turnamen bulutangkis yang akan digelar Rusia atau Belarusoa hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Sepakbola
Organisasi sepakbola FIFA juga membuat keputusan yang mengejutkan dunia olahraga karena mengeluarkan Rusia dari daftar peserta Piala Dunia. Hal tersebut diumumkan FIFA dan UEFA dalam pernyataan bersama pada Senin (28/1/2022) waktu setempat.
Sebelumnya, tim putra Rusia memperoleh jadwal bermain dalam babak playoff kualifikasi pada Maret untuk Piala Dunia Qatar akhir tahun ini. Sedangkan tim putri Rusia yang juga telah lolos ke putaran final Piala Eropa di Inggris mendapat jadwal Juli.
Sebelum diskors FIFA, tim sepak bola Rusia telah diskors dari semua kompetisi internasional “sampai pemberitahuan lebih lanjut”.
Taekwondo
Federasi Taekwondo Dunia juga mencopot sabuk hitam kehormatan milik Presiden Rusia Vladimir Putin. Seperti dilaporkan RT, pada Senin (28/2/2022),
Putin dianugerahi sabuk hitam bergengsi dan diangkat menjadi grandmaster seni bela diri oleh kepala federasi, Choue Chung-won, pada tahun 2013, saat kunjungan ke Korea Selatan, tempat taekwondo berasal pada November 2013
Pengumuman pencopotan sabuk hitam Putin dilakukan Senin (28/2/2022). Dalam pengumuman itu Federasi Taekwondo Dunia juga mengutuk keras operasi militer Rusia di Ukraina, yang dikatakan bertentangan dengan visi Taekwondo Dunia tentang “Perdamaian Lebih Berharga daripada Kemenangan” dan nilai-nilai Taekwondo Dunia tentang rasa hormat dan toleransi.
Jika Rusia tidak juga menghentikan invasi ke Ukraina, diperkirakan daftar cabang olahraga yang akan mengikuti langkah cabang olahraga Tenis, sepakbola maupun bulutangkis akan bertambah panjang. (tvl)