Oikos

Bagaimana Jika Kita Kehabisan Vaksin Corona?

Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan masih menempuh berbagai upaya diplomasi dengan negara produsen vaksin Corona untuk mendapatkan vaksin.

JERNIH-Pemerintah kini tengah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan vaksin Corona sehingga terjamin ketersediaan stok vaksin Corona.

Penjelasan tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito yang menyebut saat ini Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan masih menempuh berbagai upaya diplomasi dengan negara produsen vaksin Corona.

“Sebagaimana upaya yang akan diusahakan oleh Kemenlu dan Kemenkes untuk menjami stoknya masih tersedia untuk mencegah vaksinasi tidak berhenti melalui diplomasi antarnegara yang baik,” kata Wiku, pada Selasa (30/3/2021) lalu.

Hal ini Wiku sampaikan merespons Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang menyebut bahwa Indonesia berpotensi kehabisan persediaan vaksin pada April 2021.

Sementara pemerintah berharap tidak ada kekosongan stok vaksin sehingga program vaksinasi tetap berjalan sesuai dengan jadwal.

Untuk mengatsi kelangkaan vaksin Corona maka pemerintah menempuh berbagai cara dimana mengupayakan pengadaan vaksin melalui kerja sama dengan negara tetangga. Sedangkan jangka panjangnya, pemerintah mengupayakan pengadaan vaksin dalam negeri.

“Di sisi lain, untuk rencana jangka panjang Pemerintah Indonesia pun terus mengintensifkan pengadaan vaksin dalam negeri,” kata Wiku.

Namun Wiku tak menjawab secara detai jenis vaksin yang tengah diupayakan pengadaannya oleh pemerintah. Ia hanya menyebut bahwa vaksin yang tengah diupayakan adalah yang terbukti aman, efektif, memiliki izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA), dan izin kehalalan.

Sebelumnya, Menkes Budi khawatir ketersediaan vaksin Corona di Indonesia akan sangat langka dan menipis pada April 2021. Kekhawatiran itu terjadi paska penundaan kedatangan vaksin AstraZeneca ke Indonesia karena diduga menyebabkan banyak keluhan penggunanya.

“April (persediaan vaksin) kita akan sedikit sekali. Kita hanya punya 7,6 juta vaksin Sinovac,”.

Sebagaimana diketahui, Indonesia sebelumnya sudah melakukan kesepakatan dengan Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca untuk negara-negara miskin dan berkembang. Dari kesepakatan itu, Indonesia sudah memperoleh 1,1 juta dosis vaksin (tvl)

Back to top button