Cara Cerdas Mengatasi Amarah Anak Remaja
JERNIH – Perilaku remaja tidak dapat diprediksi. Perubahan suasana hati mereka bergoyang ke segala arah, dari kebahagiaan dan kesepian hingga iritasi dan kemarahan, remaja mengalami sejumlah emosi. Selama waktu ini, mereka mungkin mengembangkan tingkat temperamen rendah yang dapat dengan mudah dipicu oleh masalah kecil sekalipun.
Dalam skenario seperti itu, orang tua harus menangani situasi dengan hati-hati. Berikut adalah beberapa tip efektif yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi perilaku marah remaja, seperti dikutip dari TimesofIndonesia, kemarin.
1. Jangan memarahi atau memukul
Memarahi atau memukuli remaja yang sudah marah bisa menambah bahan bakar ke api. Dalam situasi seperti ini, Anda harus mengampuni dan menahan ‘tongkat sihir’ dan membiarkan mereka melampiaskan amarahnya sekaligus. Bicaralah dengan mereka secara terpisah atau tanyakan beberapa saat kemudian, mengenai apa yang membuatnya kesal. Dengan cara ini Anda akan dapat mengetahui beberapa poin utama yang sering memicu atau mengganggu anak remaja.
2. Berhenti memenuhi setiap permintaan
Seringkali remaja manja marah ketika tuntutannya tidak dipenuhi. Untuk mencegah situasi ini, Anda tidak boleh memberikan semua yang mereka inginkan. Kebiasaan ini perlu ditanamkan sejak awal. Sebagai seorang anak, sudah seharunya ia memahami bahwa dia tidak akan mendapatkan semua yang dia minta disajikan di piring perak.
3. Dengarkan mereka
Jika anak remaja Anda jarang terbuka, inilah saatnya untuk berbicara dengannya. Dengarkan apa yang dia katakan dan pahami apa yang memicu kemarahannya. Yakinkan dia bahwa Anda bisa dipercaya kapan pun dia mau. Gunakan trik dan cara yang berbeda untuk menahan amarah, baik itu bermeditasi bersama atau menghentikan anak remaja ketika bersuara dengan nada tinggi kepada Anda.
4. Ketahui kapan harus pergi
Sebagai orang tua, Anda perlu tahu kapan harus meninggalkan pertengkaran yang memanas. Ini tidak hanya akan menenangkan anak tetapi juga memberi ruang untuk menenangkan diri. Nanti Anda dapat mengangkat topik tersebut atau meminta pembenaran anak tentang perilakunya.
5. Tetapkan batas kemarahan
Sedikit omelan diperlukan untuk menjinakkan anak, tetapi pastikan Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk memarahi. Tetapkan batas kemarahan dan jangan berlebihan. Sering menegur dapat membuat mereka rentan terhadap omelan dan mereka tidak akan menghargai apa pun yang Anda katakan.
Dengan menggabungkan semua hal pada waktu yang tepat, Anda dapat dengan mudah menangani masalah amarah anak dan juga menyelesaikannya. [*]