Oikos

Keganasan Virus Corona Berkurang Saat Masuk Musim Panas

London – Virus Corona atau dikenal dengan Covid-19 akan mudah berkembang biak di musim dingin dan mulai berkurang pada musim panas. Ilmuwan percaya Covid-19 dapat menjadi penyakit musiman seperti virus corona jenis lainnya yang telah menyebabkan gejala flu.

Seperti flu yang biasanya menyerang orang saat musim hujan atau musim dingin. Flu juga mudah menyebar dengan sentuhan fisik. Penyakit ini bersifat musiman artinya hanya terjadi ketika musimnya saja.

Saat ini seperti dikutip dari Telegraph peningkatan angka orang yang terinfensi menunjukkan perlambatan menyusul pergantian musim dari musim dingin ke musim semi. Virus corona 2019-nCov yang kini telah bermutasi itu menyebar dengan cepat ke 90.000-an dengan tingkat kematian sekitar 2 persen.

“Ketika melihat anggota keluarga virus corona lainnya, itu merupakan virus yang menyerang pernapasan dan kami sudah mengetahuinya selama 50 tahun terakhir, itu merupakan virus musiman,” kata Ahli Virus dari Queen Mary University of London, Profesor John Oxford, seperti dilansir dari laman Telegraph, Selasa (3/3/2020).

Menurut Oxford virus corona, virus yang juga menyebabkan COVID-19 itu seperti flu biasa. Karakteristiknya sama seperti virus yang ditemukan pada 50 tahun terakhir dan menjadi virus musiman. Oxford menambahkan, ketika COVID-19 dapat menjadi penyakit musiman, korban yang sembuh akan semakin banyak. [*]

“Harapan saya adalah bahwa virus ini akan musiman dan bahwa musim semi dan musim panas yang akan datang dapat membantu kita dalam pertempuran melawan virus dan mungkin memiliki efek yang sangat signifikan,” katanya.

Menurutnya kebiasaan yang berbeda yang dilakukan pada musim semi akan membuat virus kurang dapat ditranmisikan. Menurut laporan National Geographic, virus corona yang menyebabkan COVID-19 terdiri dari kumpulan protein dan lipid. Mereka dapat berpindah dari manusia ke manusia lain melalui kontak fisik.

Virus bisa bersarang pada permukaan yang keras misalnya gagang pintu yang terkena virus serta dapat berasal dari cairan batuk orang yang terinfeksi. Begitu berada di luar tubuh manusia, kekuatan eksternal akan menyebabkan virus memburuk.

Back to top button