Rekomendasi Epidemiolog Bagi yang Hendak Liburan Nataru
Jika belum terlanjur membeli tiket liburan nataru sebaiknya hindari bepergian.
Lupakan dulu keinginan berlibur ke luar negeri, sebab saat ini lebih 40 negara di dunia sudah terinfeksi virus Omicron
JERNIH-Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman mengingatkan bahaya Omecro. Ia menggambarkan varian Omicron sebagai gejala yang diakibat oleh infeksi varian baru ini cukup ringan namun kecepatan penularan mencapai lebih dari 500% atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus corona SARS-CoV-2 aslinya yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.
Menurut Dicky varian B.1.1.529 Omicron ini bukan sekedar varian baru, tapi juga ini berpotensi menjadi masalah besar jika tidak dilakukan pencegahan secara ketat sejak awal.
Menghadapi libur natal dan tahun baru Dicky merekomendasikan untuk mempertimbangkan enam hal berikut sebelum bepergian.
1. Jika tidak perlu jangan bepergian.
Meskipun saat ini kasus infeksi varian baru Omicron belum masuk ke Indonesia, namun jangan anggap enteng peringatan dini yang sudah berulang disampaikan pemerintah maupun Satgas penanggulangan Covi-19. Sebab penularan infeksi yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk itu batasi bepergian jika tidak perlu.
“Nah, oleh karena itu dalam konteks nataru (libur natal dan tahun baru) batasilah apa pergerakan kita, kalau tidak esensial, jangan (banyak mobilitas di luar rumah, berlibur, berwisata, dan lain sebagainya),” kata Dicky.
2. Pengaturan ketat perjalanan
Bagi mereka yang sudah terlanjur membeli tiket perjalanan, kata Dicky, kalukan perjalanan seoptimal mungkin. Hindari tempat-tempat rawan penularan dan patuhi aturan protocol kesehatan.
“Upayakan saat Anda berangkat dalam kondisi sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan tidak lebih dari 7 bulan dari suntikan dosis kedua vaksin tersebut,”.
Bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun dan kurang dari 12 tahun sebaiknya tidak melakukan perjalanan liburan, sebab orang yang usia di atas 50 tahun memiliki banyak faktor risiko keparahan jika terinfeksi, termasuk di antaranya komorbid.
Sedangkan anak di bawah usia 12 tahun juga merupakan kelompok yang belum mendapat vaksin sehingga masuk kategori rentan.
3. Patuhi protokol kesehatan di ruang publik
Dicky meminta setiap kawasan publik yang masih buka saat nataru nanti, harus dilakukan pengawasan dari pemerintah. Terutama kawasan wisata.
Pengelola kawasan wisata harus memastikan seluruh staf dan karyawan sudah vaksinasi – Kawasan atau tempat penginapan dan lain sebagainya harus dalam keadaan bersih dan higienis – Pegawai dan staf karyawan harus menggunakan masker dan menjalankan protokol kesehatan 5M lainnya
Terhadap para pengunjung juga harus selalu diingatkan untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
4. Perhatikan Prokes di transportasi
Kewajiban bagi pengguna moda transportasi bus, kereta, mobil pribadi, ataupun pesawat, harus sudah melakukan vaksinasi minimal satu kali. Demikian juga awak angkutan juga harus memiliki surat keterangan negatif dari Covid-19
Sementara pihak pemilik penyediaan jasa transportasi juga wajib menjaga kebersihan dan higienisitas ruangan transportasi yang dimiliki
“Jangan lupa ya kalau menggunakan sistem AC, harus dibuat penyaringnya,”.
5. lupakan dulu hiburan ke luar negeri
Lupakan dulu keinginan berlibur ke luar negeri, sebab saat ini sudah lebih 40 negara di dunia sudah terinfeksi virus Omicron. (tvl)