Politeia

Begini Pertimbangan Pemasangan Lampu Lalulintas

Pemasangan lampu lalulintas harus mempertimbangkan dua hal yakni keselamatan dan kelancaran.

JERNIH-Sering terjebak kemacetan di persimpangan jalan namun di lokasi tersebut tidak ada lampu merah yang dapat membantu mengatur arus lalulintas?

Ternyata pemasangan lampu lalu lintas tidak bisa sembarangan dilakukan. Untuk menentukan pemasangan lampu lalulintas, dinas perhubungan setempat harus melakukan uji coba serta perlu berkonsultasi dengan ahlinya.

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad WIldan, menjelaskan jika penanganan rekayasa lalu lintas di persimpangan bertujuan untuk mengurai konflik lalulintas.

baca juga: Kamera Pengawas di KTT G20 Dilengkapi Face Recognition

Ada beberapa tahapan dalam menangani konflik lalulintas, dari yang paling sederhana yakni membuat bundaran, memasang lampu lalulintas, membuat simpang prioritas hingga membuat flyover atau underpass.

“Konsep penanganan konflik lalulintas tersebut ada dua, memisahkan tempatnya dengan membuat underpass atau flyover, atau memisahkan waktunya dengan membuat bundaran atau memasang lampu rambu lalu lintas,” kata WIldan, beberapa waktu lalu.

Sementara untuk melakukan pemasangan lampu lalu lintas harus mempertimbangkan dua hal yakni keselamatan dan kelancaran.

“Dalam hal keselamatan, lampu lalu lintas itu perlu dipasang pada suatu simpang (pertigaan, perempatan dan seterusnya) jika pengendara tidak mampu melihat pada salah satu simpang lainnya, sehingga itu perlu dipisahkan waktunya,”.

Sedangkana alasan lain tentang pemasangan lampu lalu lintas adalah mempertimbagkan arus jenuhnya atau menghindari kemacetan. Dengan adanya lampu rambu lalu lintas diharapkan arus menjadi lebih lancar.

“Khusus persimpangan jalan yang menurun dan panjang, ini perlu diwaspadai kemampuan kendaraan besar, karena tidak sama dengan kendaraan kecil yang bisa mengerem kapan saja,” jelas Wildan.

Meski ada kewaspadaan khusus dalam mendesain lampu lalu lintas di persimpangan jalan menurun, namun sebaiknya hal itu tidak dilakukan. Sebab, kendaraan besar itu berisiko tinggi mengalami rem blong ketika harus berhenti di jalanan menurun.

Dalam hal mengatur durasi pergantian warna lampu bisa ditingkatkan agar lebih aman. Salah satu pilihannya adalah menambahkan durasi lampu kuning supaya persiapannya lebih lama.

“Lampu tersebut harus terlihat dari jauh oleh pengemudi kendaraan besar, sehingga dia bisa memperkirakan jarak pengereman,”. (tvl)

Back to top button