Tiga Hari Operasi, Polisi Tangkap 202 Travel Gelap di Jalan Tikus Perbatasan
JAKARTA-Polisi berhasil mengamankan 202 travel gelap yang nekad mencari jalan tikus untuk membawa pemudik dari Jakarta tujuan Jawa. Mereka umumnya tertangkap setelah sampai perbatasan. Oparasi yang dilaksanakan selama tiga hari ini dilakukan dalam operasi khusus penegakan hukum, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
“Dari kegiatan selama 3 hari tersebut, kami berhasil mengamankan 202 unit. Ini ada yang ditangkap di tol, jalur arteri, dan paling banyak terutama di jalur tikus,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Senin (11/5/2020).
Pelaksanaan Operasi khusus terhadap travel illegal ini mulai dari tanggal 8 Meni hingga 11 Mei 2020. Dalam pelaksanaannya operasi ini dilakukan oleh jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya bersama jajaran Polres-Polres di wilayah perbatasan Jabodetabek.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hunting system dan ini sebagian besar kita amankan di jalur tikus,” kata sambodo menjelaskan.
Menurut Sambodo, aksi merazia di wilayah perbatasan terutama jalan-jalan tikus ini sebagai jawaban dari berbagai pertanyaan terkait pengawasan jalan tikus karena masih ditemukan warga yang berhasil sampai kampong halaman dengan modus mencari jalan tikus.
“Jadi hampir sebagian besar ini ditangkap di jalur tikus, karena kita sudah mapping jalur tikus,” kata Sambodo menambahkan.
Sebanyak 202 kendaraan berhasil dicegat dan diamankan selama 3 hari operasi khusus tersebut.sementara jumlah penumpang dari 202 kendaraan itu sebanyak 1.139 orang pemudik.
Diluar operasi terhadap travel illegal tersebut, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga melaksanakan Operasi Ketupat Jaya 2020 dalam rangka mengamankan para pemudik yang digelar dimulai pada 24 April 2020. Dari data operasi Ketupat tersebut terpantau masih banyak warga yang nekat mudik ke kampung halaman dengan menggunakan travel gelap maupun mobil pribadi.
“Sampai hari ke-18 ini masih ada yang mencoba untuk mudik dan mash banyak juga oknum-oknum yang mengantarkan pemudik ke Jawa dan janjikan pasti lolos,” kata Sambodo menjelaskan modus sopir membujuk calon pemudik.
(tvl)