Politeia

Polri akan Siapkan Bensin Darurat bagi Pemudik yang Kehabisan BBM

Langkah ini sebagai antisipasi mengingat kemungkinan terjadi kemacetan di jalan tol karena jumlah pemudik yang membludak tahun ini.

JERNIH-Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan untuk membantu pemudik yang kehabisan bahan bakar di jalan tol, kepolisian akan menyiagakan bensin darurat vagi pemudik.

“Kami sudah menyiapkan untuk mengantarkan bensin darurat secara cepat dan pihak Pertamina pun sudah bekerja sama untuk mempersiapkan,” kata Irjen Dedi kepada wartawan Jakarta, beberapa hari lalu.

Langkah kepolisian ini dimaksud sebagai antisipasi mengingat kemungkinan terjadi kemacetan di jalan tol karena jumlah pemudik yang membludak tahun ini.

Selain menyiapkan pasukan yang akan mengantar bensin saat pemudik kehabisan bensin di jalan tol, polisi juga menyiapkan pos pengamanan terpadu yang akan melayani pemudik yang memerlukan istirahat.

baca juga: Waspadai 23 Tol Gate Ini karena Berpotensi Macet

“Bila ada pemudik yang merasa lelah silakan beristirahat di Pos Pam terpadu dan jangan memaksa untuk mengemudi atau mengendarai apabila sudah merasa lelah karena bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” kata Irjen Dedi lebih lanjut.

Dengan beristirahat di tempat yang telah disediakan, Polri berharap pemudik dapat sampai tujuan dengan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan. Di samping itu mereka nantinya kembali ke rumah dengan selamat dan bebas terpapar COVID-19.

Berbagai inovasi yang dilakukan Polri, Irjen Dedi berharap, Polri dapat menekan kecelakaan lalu lintas serta mengurai kemacetan. Inovasi tersebut diantaranya penambahan gerbang tol jika terjadi penumpukan di depan gerbang tol.

baca juga: Ini Sepuluh Tips dari Polri agar Mudik Aman dan Sehat

Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar pemudik yang memanfaatkan moda transportasi umum, seperti kereta api dan pesawat dalam melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022.

Hal tersebut bertujuan mengantisipasi kepadatan arus di jalur mudik. Sebab, Kementerian Perhubungan telah melakukan survei dan menyebut sekitar 85 juta masyarakat yang diperkirakan akan melaksanakan mudik. Jumlah yang besar tersebut jika tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan kepadatan di jalur mudik.

Jenderal Sigit juga meminta pemudik bisa berangkat lebih awal agar dapat lebih awal agar dapat mengurangi kepadatan kemdaraan saat mudik. (tvl)

Back to top button