Bali Siapkan Tur dan Penginapan Gratis Untuk Uji Protokol Kesehatan Covid-19
- Tahun 2019, sebelum pandemi covid-19, Bali dikunjungi 10 juta pengunjung. 6,3 juta di antaranya adalah orang asing.
- Dimasa pandemi bisnis pariwisata Bali terpuruk.
- Kasus Covid 19 di Bali : 1 – 23 Agustus,48 kasus/hari. September tercatat 127 kasus rata-rata per hari.
Jernih — Pemerintah Bali, melalui dinas pariwisata setempat menawarkan tur dan penginapan gratis kepada 4.440 penduduk pulau resor Bali yang sedang mengalami masa ‘tandus’ pariwisata.
Kegiatan ini berlangsung selama tujuh minggu untuk mempromosikanhotspot liburan internasional dan menguji protokol kesehatan virus corona.
Pada bulan April lalu, pihak berwenang menghentikan pariwisata di pulau Bali yang merupakan atraksi utama pariwisata Indonesia lalu untuk mencegah penyebaran virus, yang mengakibatkan hancurnya laju perekonomian di pulau tersebut.
Meskipun kini daerah wisata di Bali telah dibuka kembali untuk pengunjung lokal pada bulan Juli lalu, pariwisata Bali masih perlu berjuang untuk mengembalikan situasi ekonomi dan pada saat yang sama jumlah infeksi virus corona mengalami peningkatan.
Dikutif dari CNA, I Putu Astawa, Kepala Dinas Pariwisata Bali, mengatakan kepada Reuters bahwa rencana promosi pariwisata melalui tur dan penginapan gratis disediakan untuk 4.440 peserta.
Mereka akan dipisahkan menjadi 12 kelompok dan diberi masa menginap dua malam di resor antara 7 Oktober dan 27 November.
Promosi ini juga bertujuan untuk menguji langkah-langkah yang dirancang untuk menjaga keamanan pengunjung, dan mencakup tur lokal. Para peserta diharapkan untuk mempromosikan “Bali Normal Baru” di media sosial.
I Putu Astawa mengatakan tahun lalu, sebelum pandemi covid-19, Bali memiliki lebih dari 10 juta pengunjung, 6,3 juta di antaranya adalah orang asing.
Rencana promosi bertajuk staycation tersebut diumumkan pada hari ketika Indonesia melaporkan 4.634 kasus infeksi virus korona baru dalam satu hari.
Angka tersebut rekor infeksi harian baru, sehingga jumlah total menjadi 262.022. Korban yang meningal dunia sebanyak 10.105 orang, dan merupakan jumlah terbesar di Asia Tenggara.
Rata-rata, Bali mencatat 48 kasus per hari dari 1 Agustus hingga 23 Agustus. Di sepanjang September tercatat 127 kasus rata-rata per hari.
Bali pada awalnya mampu mengatasi krisis kesehatan lebih baik daripada daerah lain di Indonesia, tetapi kasus virus korona melonjak setelah pariwisata untuk wisatawan domestik dibuka kembali.
“Banyak orang berkumpul dan mengadakan pesta di pantai, yang mengakibatkan resiko penularan infeksi menjadi tinggi” kata I Gusti Agung Ngurah Anom, ketua asosiasi kedokteran Indonesia di Bali. [ ]