POTPOURRI

Kumbh Mela, Ritual Agama Terbesar di Dunia

Ibadah haji di tanah suci Mekkah selalu diikuti jutaa umat Muslim yang datang dari pelosok dunia. Demikian pula umat Hindu, mereka memiliki ritual suci Kumbha Mela yang dihadiri oleh jutaan peziarah.

Tiap bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriah, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di kota Mekkah, Arab Saudi, untuk melaksanakan Haji, salah satu ritual suci umat Islam. Puncak ibadah Haji adalah wukuf yang dilakukan sejak tergelincirnya matahari tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.

Pada saat wukuf, jutaan umat Islam berkumpul untuk berdzikir, berdo’a, dan melakukan amalan lainnya di Padang Arafah. Dalam beberapa keterangan, wukuf mengingatkan umat Islam pada momen dikumpulkannya seluruh umat manusia di Padang Mahsyar untuk menjalani pengadilan Allah SWT pasca hari kiamat kelak.

Wukuf juga dapat dimaknai sebagai momen toleransi dan kesamarataan manusia. Jutaan orang dari berbagai ras, etnis, suku, usia, jenis kelamin, profesi, dan berbagai latar belakang lainnya berkumpul di waktu dan tempat yang sama dengan hanya mengenakan selembar kain putih tak berjait. Hal ini sering dimaknai bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama, sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan yang kelak akan habis dimakan usia.

Tak hanya Islam, hampir semua agama memiliki perayaan suci yang bersifat massal (festival). Salah satunya adalah Kumbh Mela yang merupakan ritual suci umat Hindu di India. Ritual ini merupakan festival keagamaan terbesar di dunia yang melibatkan hingga lebih dari seratus juta peziarah.

Kompas.com melaporkan, pada bulan Januari-Maret 2019, kota Prayaga, atau yang pernah memiliki nama Allahabad, di Negara Bagian Uttar Pradesh, India, didatangi lebih kurang 120 juta peziarah umat Hindu dari berbagai sekte dan aliran dari seluruh dunia.

Pemerintah setempat telah melakukan persiapan sejak tahun 2018. Berbagai infrastruktur disiapkan demi kenyamanan, kemudahan akses, serta keselamatan para peziarah, termasuk bandara udara, pembangunan jembatan layang, pelebaran jalan, kereta api tambahan, tempat parkir berkapasitas total 500 ribu kendaraan, rumah sakit, dan lain sebagainya.

Sekitar 6000-an organisasi keagamaan dan budaya mendirikan tenda di lokasi yang telah disediakan pihak panitia. Untuk mengamankan kegiatan yang menelan anggaran Rp5,6 triliun ini, pihak kemanan setempat mengerahkan 30.000 aparat.

Dilaksanakan di sebuah areal seluas 32 kilometer persegi (seluas sebuah kota kecil) selama 48 hari terhitung sejak 15 Januari hingga 4 Maret 2019, kegiatan ini dipantau 1.000 kamera pengawas (cctv).

Di bidang kesehatan, panitia melibatkan 193 dokter dan 1.500 tenaga medis lainnya. Tak hanya medis “modern”, panitia juga menyiapkan ahli kesehatan tradisional India, Ayurveda, bilamana ada peserta yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan buhun tersebut.

Demi menyamankan para peziarah, panitia menyediakan 122.000 toilet dan 20.000 tempat sampah di lokasi kegiatan. Urusan perut juga mendapat perhatian serius dari panitia. Mereka membangun 160 toko sembako dengan lima gudang makanan.

5.384 ton beras, 7.834 ton gandum, 3.174 ton gula, dan 767 kiloliter minyak tanah disediakan pemerintah demi amannya konsumsi para peserta. Peserta membeli bahan makanan ini dengan harga subsidi alias lebih murah dari harga pasaran umumnya.   

Kumbh Mela 2019, sesuai hitungan astronomi dan astrologi Hindu, diselenggarakan di Prayagraj (Prayaga/Allahabad). Sebelumnya, kegiatan ini dihelat pada tahun 2003-2004 di Nashik di sungai Godavari (Maharashtra).

Mengutip situs resmi Kumbh Mela 2019, kumbh.gov.in, festival ini dimeriahkan oleh berbagai pentas seni dan kegiatan budaya lainnya, selain, tentu saja, ritual itu sendiri.

Pada kesempatan ini pula, para petapa dari sekte Naga Sadhu yang biasanya mengisolasi diri di pegunungan Himalaya turun gunung. Selain melakukan ritual, mereka juga sering kali menunjukan berbagai “kesaktian” mereka.

Ritual inti dari festival Kumbh Mela adalah berendam atau mandi di sungai suci. Selain meyakini bahwa air sungai itu bertuah dan dapat memberi pencerahan pada siapa saja yang mandi/berendam di sana pada saat Kumbh Mela, mandi/berendam juga diyakini merupakan simbol membersihkan dosa sehingga tujuan moksa (terbebas dari karma) dapat tercapai.

Ritual di Empat Tempat Suci dan Mitologi Nektar Keabadian

Ritual ini dilakukan berpindah-pindah antara empat tempat suci di India yang berkaitan dengan mitologi nektar keabadian. Empat tempat tersebut, yaitu Haridwar di sungai Gangga (Uttarakhand),  Ujjain di sungai Shipra (Madya Pradesh), Nashik di sungai Godavari (Maharashtra), dan di Prayagraj (Prayaga) di pertemuan sungai Gangga, sungai Yamuna, dan sungai Sarasvati yang “tak terlihat” (Uttar Pradesh).

Penetapan tempat ritual tersebut didasarkan pada sistem astronomi dan astrologi Hindu. Mengutip keterangan laman yang banyak membahas mengenai ritual dan tradisi Hindu, jagranjosh.com, terdapat beberapa jenis Kumbh Mela, yaitu:

  1. Magh Kumb Mela, diadakan tiap tahun pada bulan Magh hanya di Prayagraj.
  2. Ardh Kumbh Mela, diadakan tiap 6 tahun sekali hanya di Haridwar dan Prayagraj.
  3. Purna Kumbh Mela, diadakan tiap 12 tahun sekali di antara empat tempat suci. Penentuan tempat didasarkan pada posisi matahari, bulan, dan planet Jupiter.
  4. Maha Kumbh Mela, diadakan setelah 12 kali Purna Kumbh Mela atau 144 tahun sekali.. Penentuan tempatnya sama seperti tata cara Purna Kumbh Mela.

Dalam kumbh.gov.in mereka mengklaim tradisi ini adalah “peristiwa yang secara intrinsik merangkum ilmu astronomi, astrologi, spiritualitas, tradisi ritual, dan kebiasaan serta praktik sosial budaya.” [ ]

Back to top button