POTPOURRI

Mengapa Banyak WNI Bertahan di Lebanon?

Adapun WNI yang memilih bertahan di Lebanon tersebut adalah para WNI yang tengah belajar di Lebanon, kemudian WNI yang menikah dengan warga setempat dan terakhir para pekerja migran.

JERNIH-Sebanyak 116 warga negara Indonesia (WNI) memilih bertahan di Lebanon meski situasi di negeri tersebut dalam keadaan darurat. Hal tersebut disampaikan Direktur Pelindungan WNI dan BHI, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha.

“Masih ada 116 orang, yang masih tinggal di Lebanon. Mereka mayoritas memilih untuk tetap tinggal di sana karena alasan pribadi,” kata Judha di Tangerang, pada Senin (7/10/2024).

Adapun WNI yang memilih bertahan di Lebanon tersebut adalah para WNI yang mempunyai status mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat.

Selain kelompok mahasiswa dan WNI yang telah menikah dengan warga lokal terdapat pula pekerja migran. Namun pemerintah Indonesia tetap berupaya memulangkan seluruh WNI sebagai wujud perlindungan sesuai dengan undang-undang, jelas Judha.

“Dari 116 yang masih ada di Lebanon, mereka adalah WNI yang menikah dengan warga setempat, yang kedua, mereka adalah mahasiswa, mahasiswa yang kuliah di Lebanon dan yang ketiga adalah pekerja migran,” jelas Judha.

Namun pemerintah tidak akan memaksa WNI untuk ikut evakuasi, kata Judha, sebab pilihan evakuasi menjadi keputusan individu masing-masing.

“Namun pilihan untuk ikut evakuasi atau tidak tentu kepada pilihan masing-masing individu. Jadi kami tidak memaksakan WNI untuk ikut evakuasi,”.

Sebagaimana diketahui Kemlu RI berhasil mengevakuasi dan membawa pulang 40 WNI, yang terdiri atas 38 orang dewasa dan dua orang anak-anak, dan satu WNA dari Lebanon yang mempunyai suami WNI.

“Ditambah ada satu WNA asal Libanon, yang mana dia adalah istri dari salah satu WNI kita yang ikut pulang,”.

Pemerintah Indonesia menyiapkan lima tahap evaluasi yang diberangkatkan dari Yordania. Pada gelombang pertama telah dievakuasi 20 WNI dan satu WNA, mereka diberangkatkan dari Amman, Yordania, dengan menggunakan maskapai Qatar Airways QR967.

“Kepulangan WNI dari Lebanon sudah tiba untuk gelombang pertama. Sebanyak 20 WNI dan 1 WNA menggunakan maskapai Qatar Airways QR967 pada pukul 07.49 WIB,” katanya.

Sedangkan kloter kedua, terdiri atas 20 orang dengan ketibaan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada pukul 15.30 WIB.

Judha menyebut jumlah WNI yang berhasilt dievakuasi sebanyak 65 orang terhitung sejak diputuskannya status darurat oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia pada 4 Agustus 2024.

Menurut Judha kesulitan evakuasi tersebut karena banyak WNI yang justru memilih tetap tinggal di Lebanon, disamping ada juga WNI yang tertahan di imigrasi Lebanon.

“Kesulitan-kesulitan yang dihadapi pertama dari sisi masih adanya warga negara kita banyak yang memilih untuk tetap tinggal di Lebanon. Dan ada pula WNI kita sempat tertahan di Imigrasi Lebanon, namun itu semua kita jalani dan pada akhirnya dapat sampai ke Indonesia,”. (tvl)

Back to top button