POTPOURRI

Puan Ingatkan Indonesia Darurat Stunting

Sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting.

JERNIH-Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan angka stunting di Indonesia melebihi ambang batas yang ditetapkan World Health organization. (WHO).

Hal tersebut disampaikan dalam acara “Dialog Sosialisasi Pencegahan Stunting” yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-93 yang jatuh pada Rabu (22/12) Puan yang dilakukan secara Daring dan luring dengan Generasi Berencana (GenRe) di Blitar, beberapa hari lalu,

“Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,7%”.

Dengan prosentase itu, artinya terdapat sekitar satu dari empat anak balita (lebih dari delapan juta anak) di Indonesia mengalami stunting.

“Angka tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas 20% yang ditetapkan WHO” Kata Puan menambahkan.

Pemerintah telah menetapkan target menurunkan angka stunting hingga ke angka 14%. Target tersebut menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia dengan harapan dapat terwujud pada 2024 mendatang.

Dalam kondisi pandemi selama dua tahun belakangan, memenuhi target tersebut memang menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan rakyat Indonesia. Namun bukan berarti tak mungkin dicapai. Puan mengingatkan peran perempuan dalam keluarga sangat penting dalam memerangi stunting.

“Setidaknya, ada tiga cara untuk mencegah stunting melalui pola asuh, pola makan dan fasilitasi air bersih. Pola asuh dan pola makan ini berkaitan erat dengan perempuan. Tidak dapat disangkal jika perempuan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan target penurunan yang dicanangkan oleh pemerintah”.

Oleh sebab itu ketika seorang perempuan memasuki masa menjadi seorang ibu maka sedini mungkin harus diberi pendidikan dan pemahaman yang baik dan komprehensif sehingga bisa menjaga kesehatan diri dan anak-anaknya.

“Dalam keluarga perempuan memiliki peranan penting, selain sebagai ibu, juga pendidik, dan pengatur keuangan, bahkan kadang juga penopang ekonomi yang bisa menentukan prioritas kebutuhan keluarga”. (tvl)

Back to top button