Crispy

Badak Sumatera Akhirnya Punah

Kota Kinabalu — Entah siapa yang berduka atas kabar dari Borneo Rhino Sanctuary, ketika Iman — specimen terakhir Badak Sumatera — menemui ajalnya akibat kanker pada 23 November 2019.

“Dengan sangat sedih Departemen Margasatwa Sabah mengumumkan kematian Iman, badak Sumatera terakhir di Malaysia, pada pukul 17:35,” kata Menteri Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan Hidup Malaysia Datuk Christina Liew.

Kematiannya, lanjut Liew, wajar. Penyebab langsung kematian dikategorikan sebagai kejutan.

Iman diberi perawatan terbaik sejak ditangkap pada Maret 2014 sampai meninggal. “Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Iman,” ujar Liew.

Tumor rahim yang diidap Iman bertahun-tahun menyebabkan badak bercula dua itu nyaris mati beberapa kali. Iman sering mengeluarkan darah dalam jumlah besar, yang membuatnya kritis.

Tim di Tabin terus memberi dukungan intensif, dan beberapa kali membuat Iman sehat kembali. Direktur Departemen Satwa Liar Sabah Augustine Tuuga mengatakan kematian Iman lebih cepat dari perkiraan.

“Kami tahu dia menderita hebat akibat tumor kandung kemih,” ujarnya. “Kami masih berharap masih mendapatkan sel telur dari Iman, agar kolaborasi Malaysia-Indonesia untuk melindungi spesies ini berjalan.”

Namun, nota kesepahaman Malaysia-Indonesia belum ditanda-tangani. Liew berusaha menggandeng Indonesia, kendati Iman tiada.

Sebelumnya, 2 Juni 2019, Kertam — rekan Iman di Borneo Rhino Sanctuary — meninggal dalam usia 30 tahun. Dua tahun sebelumnya, Puntung — juga penghini Borneo Rhino Sanctuary — tewas akibat kanker.

Sekali lagi, siapa yang harus berduka atas kepunahan spesies seksi di hutan Indonesia ini?

Back to top button