Crispy

Sepertiga Penduduk India Menghindari Vaksinasi

  • Otoritas Kesehatan India meneliti penyebab dua kematian.
  • Kesimpulannya kematian tidak terkait vaksin.
  • Di New Delhi 47 persen penduduk menghindari vaksin. Mereka lebih suka menunggu.

JERNIH — Sepertiga penduduk India yang mendapat panggilan vaksinasi mencoba menghindar, setelah peerintah melaporkan dua kematian dan 580 penerima vaksin menderita efek samping.

Dua kematian dilaporkan Senin lalu. Salah satunya seorang pria usia 52 tahun, yang meninggal Sabtu lalu di negara bagian Uttar Pradesh.

Otoritas Kesehatan India mengatakan penyebab kematian bukan vaksin, tapi penyakit kardiopulmoner.

Satu kematian lainnya terjadi di negara bagian Karnataka. Korbannya seorang pria usia 43 tahun, yang diduga terkena serangan jantung.

Untuk meyakinkan penduduk, Otoritas Kesehatan India akan membedah mayar korban dari Karnataka.

Selama tiga hari pertama vaksinasi, 580 orang melaporkan efek samping merugikan. India masih menyelidiki kasus ini, karena Bharat Biotech — pembuat vaksin India — berjanji memberi kompensasi jika Covaxin, produknya, menimbulkan efek samping.

Program vaksinasi India adalah yang paling ambisius di dunia. India menargetkan 300 juta rakyatnya menerima vaksin sampai Juli 2021.

India adalah negeri dengan populasi 1,3 miliar, terbanyak kedua setelah Cina.

Dalam tiga hari pertama, dimulai Sabtu pekan lalu, India telah memvaksin 381.305 orang. Di New Delhi, dari seluruh warga yang diundang untuk vaksinasi, hanya 53 persen yang datang.

“Ini hari-hari awal,” kata Suneela Gang, anggota gugus tugas virus korona untuk New Delhi. “Kami memahami banyak orang menunggu dan melihat prosedur dan bagaimana vaksin bekerja.”

Suneela yakin tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat. Caranya, meminimalkan kesalahan informasi.

Hindustan Times melaporkan di negara bagian Tamil Nadu, hanya 16 persen warga bersedia divaksin. Lainnya, dalam jumlah besar, menghindar.

Di Distrik Rohtak, ngara bagian Haryana, dari seratus orang yang dipanggil hanya 29 yang datang dan bersedia divaksin.

“Orang-orang sangat ketakutan,” kata seorang dokter di Haryana. “Kami tak bisa memaksa siapa pun.”

India menggunakan dua vaksin; Covaxin dan Covishield. Covaxin buatan Bharat Biotech, BUMN India. Covishield adalah vaksin yang dibuat berdasarkan ramuan AstraZeneca-Oxford.

Covishield relatif terlah terbukti. Covaxin belum menyelesaikan uji klinis Fase III.

India kini memiliki jumlah kasus Covid-19 terbesar kedua di dunia, yaitu 10,5 juta.

Back to top button