Jakarta – Sebanyak 76 tenaga medis dirumahkan karena dikhawatirkan berinteraksi langsung dengan dua pasien virus Corona. Selama dua pasien itu dirawat di RS Mitra Keluarga Depok, ada perawat medis yang berinteraksi dengan dua pasien tersebut. Bagaimana kabar para perawat itu kini?
Juru bicara kasus virus Corona di Indonesia dr Achmad Yurianto menjelaskan, 76 perawat yang melakukan kontak langsung kepada dua pasien positif virus yang memiliki nama global COVID-19 sedang dilakukan pendekatan dari pemerintah.
“Dari yankes (Pelayanan Kesehatan) melakukan pendekatan. Petugas kesehatan harus diajarkan dengan risiko yakni penyakit. Makanya sudah diajarkan melindungi diri,” kata Yuri yang juga Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, kemarin.
Masih menurutnya, sebagai petugas kesehatan, jika sudah menjalankan sesuai dengan prosedur dalam menghadapi pekerjaan, seharusnya tidak akan terjadi masalah yang berarti. “Selama SOP dijalankan maka tidak akan terjadi masalah berarti. Kalau dijalankan maka tak perku khawatir,” tambah Yuri.
Dia mencontohkan, seperti ketika memandikan jenazah. Petugas diharusnya menggunakan sesuatu yang bisa melindungi diminua agar tidak tertular penyakit. “Mandikan jenazah harus pakai APD (Alat Pelindung Diri) kalau jenazahnya kena penyakit menular,” papar Yuri.
Dua pasien yang terdiri dari Ibu dan anak tersebut sebelum menjalani karantina di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, mereka berobat jalan ke RS Mitra Keluarga Depok. Sebanyak 76 petugas kesehatan diduga berkontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Terawan Agus Putranto menjelaskan, kondisi kedua pasien COVID-19 tersebut dalam keadaan baik saat ini. “Semua pasien dalam kondisi baik, nggak ada yang demam, nggak ada sesak, nggak ada apa, sudah bisa main ponsel, menurut saya sehat,” kata Terawan di RSPI Sulianti Suroso.
