Dum Sumus

Manusia dan Ponsel Kian Erat, Fenomena Evolusi Sejarah

Jakarta – Saat ini manusia tak bisa lepas dari Telepon Selular (Ponsel). Sudah seperti teman setia. Perangkat ini telah membuat orang keluar dari momen hubungan dekat antarmanusia. Fenomena ini ternyata terkait dengan sejarah evolusi manusia.

Dalam laporan studi berjudul ‘Telepon Pintar dan Hubungan Dekat: Kasus untuk Ketidakcocokan Evolusi’ itu dimuat dalam jurnal Perspectives on Psychological dan dipublikasikan juga dalam lansiran situs Sciencedaily.com, terungkap hubungan makin mesranya hubungan Ponsel dan pemiliknya.

Kajian dilakukan David A Sbarra dari Departemen Psikologi Universitas Arizona serta Julia L Briskin dan Richard B Slatcher dari Departemen Psikologi Universitas Negeri Wayne, Detroit, AS.

Dalam kajiannya, Sbarra dan rekan-rekannya mengusulkan penjelasan mengapa manusia begitu tertarik pada telepon pintar, bahkan ketika perangkat itu membuat orang keluar dari momen hubungan dekat antarmanusia. “Hal itu karena sejarah evolusi kita,” tulis mereka.

“Manusia terprogram untuk terhubung dengan orang lain. Dalam perjalanan sejarah evolusi, manusia mengandalkan hubungan erat dengan jaringan kecil keluarga dan teman untuk bertahan hidup sebagai individu dan sebagai spesies,” ungkap laporan itu.

Hubungan ini didasarkan pada kepercayaan dan kerja sama yang dibangun ketika orang mengungkapkan informasi pribadi tentang diri mereka sendiri dan responsif terhadap orang lain.

Mengutip Pew Research Center, tahun 2016, di seluruh dunia, lebih dari 2 miliar orang memiliki telepon pintar. Sebanyak 77 persen orang di AS mengakses telepon pintar setiap hari, berinteraksi di situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau Snapchat.

Lebih dari seperempat orang di AS melaporkan mengakses telepon pintar hampir terus-menerus. Dalam survei Pew Research Center tahun 2015, sebanyak 46 persen orang dewasa melaporkan bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa telepon pintar.

Telepon pintar dan akses konstan yang mereka berikan melalui pesan teks dan media sosial memudahkan orang untuk mengungkapkan informasi pribadi dan menanggapi orang lain di jejaring sosial mereka. Jaringan ini lebih besar dan lebih jauh daripada jaringan nenek moyang manusia.

Gambar atau tarikan telepon pintar terhubung ke modul yang sangat tua di otak yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Cara manusia terhubung dengan orang lain adalah penyingkapan diri dan responsif. Evolusi membentuk penyingkapan diri dan responsif dalam konteks jaringan kerabat kecil.

Penelitian tentang dampak negatif telepon pintar antara lain dilakukan Universitas Ride, AS. Studi selama setahun tentang pengguna telepon pintar ini menemukan bahwa pengguna merasa telepon pintar sebenarnya merugikan kemampuan mereka untuk belajar.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa meskipun para pengguna awalnya percaya bahwa perangkat seluler akan meningkatkan kemampuan mereka untuk berkinerja baik dengan pekerjaan rumah dan tes dan pada akhirnya mendapatkan nilai yang lebih baik, yang sebaliknya dilaporkan pada akhir penelitian.

Back to top button