Seorang Wanita Diusir Dari Cina Karena Tak Patuhi Aturan Karantina
BEIJING-Seorang wanita Australia bermaksud jogging untuk membunuh rasa jenuh, alih-alih mendapat kebugaran badan malah berakhir dengan deportasi.
Menurut Shanghaiist, wanita Australia yang diidentifikasi mempunyai marga Liang itu baru saja tiba di Beijing pad tanggal14 maret 2020, karena mendapat promosi penempatan di Beijing. Ia seorang eksekutif perusahaan farmasi terkenal dari Jerman, Bayer.
Liang dihadang petugas keamanan karena melanggar aturan wajib karantina dan larangan joging yang kini tengah diterapkan di Cina dengan ketat. Ia diingatkan petugas keamanan untuk kembali ke apartemennya dan tidak boleh meninggalkan apartemennya tanpa mengenakan masker.
Baca juga: Penduduk Desa Corona Berencana Ruwatan Dan Ganti Nama Desanya
Liang menolak teguran petugas dan berdalih ingin tetap sehat serta bersikeras hendak joging untu memelihara kebugarannya. Ia juga menolak memakai masker saat petugas memintanya. Saat ini memakai masker diluar rumah merupakan aturan baku paska wabah Covid-19 menjangkiti Cina.
Ketika petugas keamanan semakin mendesak, Liang justru mulai menarik perhatian massa dengan berteriak “Tolong ” dan “Aku dianiaya” sehingga petugas yang menegurnya menjauhi Liang. Setelah polisi datang untuk turun tangan, Liang akhirnya bersedia kembali ke apartemennya.
Baca juga: Tunisia Tangkap Warga Yang Langgar Aturan Jam MalamVideo perlawanannya dengan segera viral di media sosial Cina dan langsung berdampak padanya. Perusahaan tempat ia bekerja, Bayer, mengumumkan di media Weibo bahwa Liang telah dipecat dari posisinya.
Bayer bahkan menyatakan dukungannya atas upaya pemerintah China untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Bayer mengingatkan seluruh karyawannya untuk mematuhi peraturan dari pemerintah tempat mereka bekerja.
Baca juga: Takut Tertular Covid-19, Perawat RS Persahabatan Dikeluarkan dari Tempat Kos
Biro Keamanan Publik Beijing juga bermaksud mencabut izin tinggal Liang dan memintanya untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin namun tak disebut tanggalnya. Liang diperkirakan belum bisa kembali ke Australia karena negara tersebut tengah menutup penerbangan terlebih penerbangan dari Cina.
Saat ini Beijing tengah menerapkan peraturan karantina baru bagi siapa saja yang datang ke negara itu. Mereka yang datang ke Beijing saat ini harus mengikuti karantina dengan ditempatkan di bawah karantina terpusat. Sebelumnya mereka dapat melakukan karantina sendiri dengan tidak meninggalkan tempat tinggalnya selama 14 hari.
(tvl)