Jakarta – Berada di rumah dalam waktu lama bagi anak-anak di masa pandemi Covid-19 dan masa new normal memiliki dampak buruk secara psikologis. Anak-anak telah kehilangan kemampuan mengembangkan keterampilan vital dengan rekan-rekan mereka.
Psikolog UEL Inggris Dr Sam Wass Universitas meneliti efek negatif anak-anak terlalu lama terjebak di rumah dan tidak berada di kelas. Ia meneliti anak-anak muda setelah sekolah-sekolah terpaksa ditutup selama pandemi Covid-19.
“Anak-anak kehilangan interaksi vital ‘peer-on-peer’ ketika hanya terlibat dengan orang tua mereka. Berinteraksi dengan orang dewasa selalu asimetri, seorang anak berhadapan dengan satu orang dewasa,” kata Dr Sam Wass, seperti dikutip dari Express.co.uk, kemarin.
Banyak kelompok tahun melanjutkan kembali ke sekolah, dengan sekolah menengah sekarang menyambut siswa kelas 10 dan 12 kembali dengan kebersihan yang ketat dan langkah-langkah menjauhkan sosial untuk menjaga mereka tetap aman.
Karena itu Dr Wass menjelaskan mengapa membawa anak kembali ke ruang kelas sangat penting. Dengan interaksi peer-on-peer, anak-anak dapat berdebat tentang siapa yang menjadi kapten dalam permainan, siapa yang akan berteman dengan siapa dan tidak ada asimetri itu.
“Tidak ada yang bisa memutuskan, tidak ada yang istimewa karena mereka lebih muda atau lebih tua. Ini adalah kompetisi di antara yang sederajat,” tambahnya.
Dia mengatakan belajar menjadi persuasif dalam situasi seperti itu adalah bagian yang sangat penting dari pengalaman sekolah yang tidak bisa didapatkan anak-anak di rumah.
Dia menambahkan: “Saat itulah mereka harus bekerja keras untuk belajar bagaimana menjadi persuasif, bagaimana membela diri sendiri. Kita tahu bahwa anak-anak yang lebih terisolasi secara sosial cenderung memiliki pencapaian pendidikan selanjutnya yang lebih rendah.”
Rutinitas dan stabilitas yang dibawa sekolah juga penting. Dia melanjutkan banyak guru mengatakan, anak-anak mencintai sekolah karena sangat santai, mengetahui bahwa hal yang sama terjadi pada waktu yang sama setiap hari.[*]
