Ini Enam Lokasi Penyuntikan Uji Klinis Vaksin Covid di Bandung
Ketua tim riset uji klinis, Kusnandi Rusmil mengatakan, setiap relawan nantinya akan divaksin sebanyak dua kali secara bertahap. Relawan akan dipilih secara ketat dengan sejumlah syarat kesehatan.
BANDUNG-Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil menyebut, subyek yang menerima vaksin anti Covid-19 dari Sinovac akan dipantau selama pelaksanaan uji klinis. Disamping itu subyek juga akan dipantau selama enam bulan sejak vaksin disuntikkan.
“Jadi suntikannya enggak bisa sekali tapi dua kali, kalau sekali tidak bisa timbul kekebalannya, cuma sedikit, jadi dua kali jaraknya dua minggu. Kemudian setelah disuntik kita ikutin selama enam bulan, setelah disuntik dua kali untuk memantau reaksinya,” kata Kusnandi saat dihubungi.
Kusnadi yang sudah berpengalaman melakukan uji klinis vaksin sebanyak 30 kali ini menyebut bahwa dari hasil analisisnya, vaksin tersebut akan menciptakan kekebalan terhadap virus Covid-19 dalam 28 hari.
“Perhitungan saya begitu. Setelah 28 hari orang itu akan kebal terhadap penyakit. Tetapi suntikannya harus 2 kali,”.
Saat ini tim tengah menunggu persetujuan dari Komite Etik. Jika telah mendapat persetujuan maka baru akan dilaksanakan proses penyuntikan, dimana akan dilakukan di 6 tempat, antara lain: Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, serta empat Puskesmas di Kota Bandung.
Dari laman resmi UNPAD dapat dilihat proses penyuntikan akan dilakukan di enam tempat, antara lain Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kampus Unpad Dipati Ukur, serta 4 Puskesmas di Kota Bandung. Sementara jumlah subyek sebanyak 1.620 orang akan menjadi subjek uji klinis fase ketiga.
Sebelumnya Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebut pelaksanaan uji klinis vaksin Covid-19 akan memakan waktu enam bulan dan akan dimulai bulan Agustus dengan target selesai pada Januari 2021.
Sebelum diujicobakan pada subyek, vaksin masih harus melewati pengujian di dalam Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya. Selanjutnya baru dilakukan uji klinis pada Agustus 2020.
“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2020 mendatang dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” kata Honesti dalam keterangan tertulis.
(tvl)