Mendikbud Owner Gojek Bayar Sekolah Pakai Gopay
Masih ingat meme-meme lucu yang mengaitkan berbagai dunia sekolahan dengan Nadiem Makarim, ketika ia diumumkan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)?, saat itu banyak netizen yang mengunggah kelakar tentang tata cara bayar uang sekolah nantinya bisa pakai Gopay. Ternyata saat ini candaan netizen ini sungguh terjadi.
Hal tersebut dapat ditemui dan diterapkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah di Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. Tahun ini Sekolah tersebut berinisiatif menyediakan opsi pembayaran dengan Gopay pada seleksi calon peserta didik baru.
Miftahul Arief, Kepala Madrasah Miftahul Akhlaqiyah, membenarkan adanya opsi pembayaran dengan Gopay disamping bentuk dan cara pembayaran konvensional. Hal tersebut dimaksud untuk memberi kemudahan bagi para orangtua calon anak didik dalam memenuhi kewajibannya saat mendaftarkan anaknya masuk sekolah tersebut.
“Penerimaan peserta didik baru 2020/2021 MI Miftahul Akhlaqiyah. Daftar lewat HP, bayar pakai Gopay,” Kata Miftahul. “Seperti tertera pada flyer yang disebarkan di berbagai media sosial dan website sekolah tingkat dasar tersebut, para orang tua dan murid bisa mendaftar sekolah secara online maupun offline”.
Bagi Miftahul, apa yang dilakukan Madrasahnya sekedar membantu orangtua calon didik yang saat ini sudah sangat akrab dengan tehnologi.
“Kami menyesuaikan era, karena mindset orang tua sekarang adalah serba-cepat dan instan. Ojek saja bisa bayar online, kenapa pendidikan tidak?” katanya, Kamis (28/11/2019).
Bahkan Madrasah membuat kemudahan bagi orangtua calon anak didik dengan tidak harus datang mulai dari saat pendaftaran hingga pembayaran, hal tersebut merupakan solusi bagi orangtua calon anak didik yang kebanyakan tak punya banyak waktu. Dalam mengisi formulir juga sudah bisa dilakukan secara online sementara beberapa berkas yang perlu dilampirkan dapat diunggah melalui ponsel.
Dengan kemudahan pendaftaran dan pembayaran, diharap tidak ada lagi alasan orangtua calon anak didik kurang uang atau tidak membawa uang bahkan tidak perlu bolak balik hanya untuk mengambil uang tunai.
“Kami memahami kendala calon orang tua siswa yang memiliki keterbatasan waktu. Market kami kan warga perkotaan dengan aneka rupa pekerjaan yang terpancang dengan target dan waktu,”.
Miftahul berjanji pada waktu yang akan datang akan lebih banyak lagi pilihan pembayaran, bisa lewat layanan fintech, OVO, Linkaja, dan Dana dan lainnya.
“Paperless, tidak ada kertas yang harus disetorkan sebagaimana selama ini, semua menggunakan daring,”.
(tvl)