Crispy

Arkolog Temukan Rumah Gudrid Thorbjarnardóttir, Penemu Benua Amerika 500 Tahun Sebelum Colombus

  • Gudrid Thorbjarnardóttir berlayar bersama suaminya; Thorfinnur Karlsefni, tapi yang populer adalah Erik Si Merah dan Leif Eriksson.
  • Ia mendirikan permukiman di ujung utara New Foundland saat ini.
  • Ia menjadi wanita Eropa pertama yang melahirkan di Amerika.
  • Di masa tua, ia berlayar ke Vatikan menjadi biarawati, dan kisahnya lenyap. Sebab, dia tidak menulis.
  • Peradaban itu milik orang-orang yang membaca dan menulis.

JERNIH — Tanyakan kepada orang Islandia, siapa penemu Benua Amerika? Mereka pasti tidak akan menyebut Christopher Columbus, tapi Gudrid Thorbjarnardóttir.

Hikayat Islandia menyebutkan Gudrid adalah pelatu hebat pertengahan. Bersama Leif Eriksson dan Erik Thorvaldsson atau Erik Si Merah, Gudrid mencapai Greenland dan Amerika Utara.

Leif Eriksson dan Erik Si Merah lebih populer. Gudrid berubah menjadi mitos sebagai wanita Eropa pertama yang menyeberangi Atlantik, namun banyak sarjana meragukan eksistensinya.

Orang Islandia yakin Gudrid adalah sosok yang ada. Pulang dari Amerika, ia mendapat gelar wide-fared, atau orang bernasib baik. Gelar itu belakangan menjadi nama keluarga.

Baru-baru ini, arkeolog Islania menggali sebuah perternakan yang diyakini sebagai rumah milik Gudrid. Douglas Bolender, salah satu arkeolog yang terlibat, mengatakan; “Sangat mengejutkan dapat menemukan bangunan Viking yang terkubur dan tidak diketahui.”

Selama lebih sepuluh tahun sekelompok kecil peneliti Islandia dan Amerika Utara mencoba memetakan keseluruhan Skagafjörður, sebuah wilayah di Islandia utara tempat banyak orang Viking diyakini bermukim.

Pertanian Gudrid ditemukan di samping kuburan tahun 1.000-an.

“Yang paling terlihat adalah rumah pertanian di reruntuhan,” kata Bolender seperti dikutip SputnikNews. “Tapi di sini begitu banyak lapisan tanah yang mengendap di daratah rendah, sehingga Anda tidak melihat apa-apa selain ladang.”

Menurut hikayat Islandia, Gudrid Thorbjarnardóttir adalah salah satu pelaut Abad Pertengahan. Bersama Erik Si Merah, ia mendirikan permukiman di Greeland.

Leif Eriksson, putranya, lebih populer di Eropa karena mendirikan permukiman di ujung utara New Foundland, Kanada saat ini. Seiring waktu, Leif Eriksson meninggalkan permukiman itu dan kembali ke Islandia.

Nama Gudrid muncul dalam Saga of Erik The Red anda Saga of The Greenlanders, yang secara kolentif dikenal sebagai Saga Vinland.

Gudrid tak sendiri mencapai daratan nun jauh dari kampung halamannya, tapi ditemani Thorfinnur Karlsefni saat memimpin ekspedisi ke Vinland. Di tempat ini pula Snori Thorfinnsson lahir.

Tak ayal, Thorfinnsson tercatat sebagai orang Eropa pertama yang lahir di Amerika, di luar Greenland.

Gudrid besar dari keluarga sederhana. Kakeknya seorang budak yang dibebaskan, dan menjadi pedagang hebat. Sejarawan Bo Eriksson menjelaskan keluarga Gudrid sangat dihormati.

Di masa tuanya, Gudrid menjadi Kristen dan melakukan perjalanan ke Roma. Ia memutuskan tidak kembali ke Islandia dan menjadi biarawati di sebuah gereja lokal.

Meski menyeberang Atlantik dan menemukan Amerika benua lima ratus tahun sebelum Colombus, dan melakukan perjalanan ke Vatikan, kisah Gudrid dipenuhi ketidak-jelasan.

Ada beberapa patung untuk mengenangnya, menginspirasi penduduk untuk melakukan sesuatu yang tak diketahui. Namun, Gudrid tetap hanya sosok dalam hikayat.

Semua itu disebabkan satu hal, orang Viking di Abad Pertengahan belum mengenal budaya tulis. Gudrid, Erik Si Merah, dan Leif Eriksson, tidak menuliskan perjalannya.

Colombus melakukan hal serupa, tapi dia membawa Amerigo Vespuci sebagai penulis catatan perjalanannya, mencatat semua yang dilihat selama perjalanan dan saat melihat daratan di luar Eropa kali pertama.

Peradaban dibangun oleh orang-orang yang menulis dan membaca.

Back to top button