Laboratorium di Cina Kehabisan Stok Monyet
Berkembangnya penelitian farmasi untuk menemukann vaksin dan obat di Cina, membuat peternak monyet lab lokal hampir tidak dapat memenuhi permintaan di dalam negeri.
JERNIH-Tingginya kebutuhan dan permintaan monyet dari para peneliti obat-obatan dan vaksin untuk percobaan dilaboratorium membuat Cina kekurangan monyet.
Saat ini pasokan money menyusut karena adanya larangan impor. Minimnya ketersediaan monyet dan meningkatnya permintaan dari para peneliti, telah mendorong harga mereka di Cina naik empat kali lipat dalam dua tahun.
Dilansir Vice World News, larangan tersebut membuat laboratorium Cina kekurangan monyet lab, karena monyet lab yang paling cocok untuk penelitian, seperti monyet cynomolgus, berasal dari Asia Tenggara.
Monyet merupakan subjek yang disukai dalam mempelajari penyakit atau obat-obatan manusia karena kemiripannya dengan manusia. Mereka digunakan dalam pengembangan produk yang paling biologis, yang terbuat dari mikro organisme hidup, dan 20-30% dari obat sintetik.
Selama pandemi COVID-19, para ilmuwan juga telah menginfeksi monyet dengan virus Corona untuk mempelajari efek virus pada organ dan sistem kekebalan mereka. Monyet juga banyak digunakan dalam pengembangan vaksin, meskipun tidak jelas berapa banyak hewan yang terlibat.
Kini para ilmuwan berupaya dan berebut untuk menemukan hewan yang harganya terjangkau untuk melanjutkan studi mereka.
Perusahaan pengembangbiakan monyet di Cina Timur mengatakan, seluruh monyet lab berusia dewasa yang telah dikembangbiakan telah dipesan oleh lembaga penelitian.
Bahkan menurut Zhang Wen, Pemilik Jiangsu Johnsen Bioresource Co. para peneliti telah memesan monyet yang belum lahir. Ole sebab itu Zhang terpaksa menolak pembeli baru.
Saat ini terjadi lonjakan permintaan monyet lab, namun peternak tidak dapat meningkatkan produksi mereka secara drastis karena terbatasnya jumlah monyet di Cina.
“Hewan memiliki siklus hidupnya sendiri. Mereka tidak seperti barang-barang industri: selama Anda beralih ke persneling yang tinggi, Anda dapat menghasilkan produk,” kata Zhang.
Salah satu penyebab langkanya monyet lab adalah adanya larangan penjualan satwa liar paska terjadinya pandemi Corona. Larangan itu mulai berlaku pada Januari 2020 lalu. Dengan adanya larangan itu berdampak pada pengadaan monyet lab, sebab di bawah larangan tersebut, impor dan ekspor monyet lab juga dihentikan.
Berkembangnya penelitian farmasi untuk menemukann vaksin dan obat di Cina, membuat peternak monyet lab lokal hampir tidak dapat memenuhi permintaan di dalam negeri bahkan sebelum pandemi.
Selama ini Cina dikenal sebagai eksportir utama monyet lab ke Amerika Serikat. Pada tahun fiskal 2019, laboratorium di AS menggunakan sekitar 68.000 primata non-manusia dan total sekitar 800.000 hewan untuk penelitian. (tvl)