Realisasi Investasi Jabar Capai 84,21% dari Target BKPM
Peningkatan PMA sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar dan PMDN sangat berperan terhadap penyerapan tenaga kerja.
JERNIH – Realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang Januari-September 2021 mampu memberikan kontribusi 16,3 persen pada realisasi investasi nasional. Angka ini telah mencapai 84,21% dari target yang ditetapkan BKPM sebesar Rp127,34 triliun
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara mengatakan, dengan raihan tersebut mampu membuka lapangan pekerjaan saat masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
“Realisasi investasi Jawa Barat periode Januari–September 2021 sebesar Rp107,23 triliun. Angka ini naik Rp20,90 triliun dari realisasi periode yang sama di tahun 2020. Angka ini telah mencapai 84,21% dari target yang ditetapkan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) sebesar Rp127,34 triliun,” ujar Noneng, Minggu 14 November 2021.
Capaian ini, menurutnya bukan hanya mengenai posisi pertama realisasi investasi Jabar di nasional. Namun, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ini memberikan kontribusi terhadap pembangunan provinsi.
“Peningkatan PMA sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar dan PMDN sangat berperan terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya investasi memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi triwulan secara year on year,” ujarnya.
Noneng menilai, PMDN di Jabar mampu berkontribusi maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dimana terdapat tenaga kerja sebesar 31.691 orang meningkat 10.363 orang dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 13.386 orang. PMDN sendiri realisasi investasinya mencapai Rp45,3 triliun atau meningkat Rp9,9 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Lokasi yang paling besar menyerap tenaga kerja PMDN di Jabar ada di Kabupaten Bogor sejumlah 5.586 Orang atau 17,63%. Untuk PMA, penyerapan tenaga kerja terbesar dari Kabupaten Bekasi sejumlah 15.141 Orang atau 27,00%,” tuturnya.
Noneng juga mencatat, pada periode itu jumlah proyek yang direalisasikan adalah sebesar 23.749 proyek, naik signifikan sebesar 77,42% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar 13.386 proyek. Berdasarkan data realisasi investasi PMA & PMDN Januari-September 2021, sektor dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat adalah Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran (25%), Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain (15%), dan Transportasi, Gudang & Komunikasi (11%).
“Jawa Barat masih menjadi primadona investasi, ini bisa dilihat dari kenaikan realisasi investasinya. Realisasi PMA mengalami kenaikan sebesar 21,59% dan PMDN naik sebesar 28,01%. Jadi upaya kami untuk terus mempromosikan potensi investasi tidak terhalang oleh pandemi Covid-19. Meskipun banyak upaya promosi dan sosialisasi dilakukan secara daring. Di sisi lain, Pak Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga terus intens hadir dalam upaya-upaya promosi investasi yang melibatkan investor luar,” paparnya.
DPMPTSP Jabar mencatat, untuk realisasi investasi PMDN terbesar disumbangkan PT Mahkota Permata Perdana, Jasa Marga Japek Selatan, dan Adhi Commuter Properti.
Sementara, perusahaan dengan realisasi PMA terbesar datang dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China, dan Amazon Data Services Indonesia.
Di periode itu, PMA dari Jepang dan Singapura mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020, setelah sebelumnya mengalami penurunan. Dari kedua negara tersebut, Jepang mengalami kenaikan tertinggi di tahun 2021 yaitu sebesar 20,34%, setelah sebelumnya turun sebesar 35,02% pada 2020. [*]