Berbekal Pengalaman Sebagai TKI, Suyanto Mampu Bikin Pesawat
Kini, Suyanto tinggal menunggu uji kelayakan terbang dan mendapat dukungan penuh yang entah wujudnya seperti apa dari pihak pemerintah.
JERNIH-Soal kreatifitas, Orang Indonesia tak kalah ketimbang penduduk bumi di bagian lain. Tapi soal dukungan dan apresiasi, ini yang sering jadi hambatan. Kira-kira begitu yang kini tengah dihadapi Suyanto (42), Warga Ciamis, Jawa Barat, asal Lamongan, Jawa Timur.
Seperti yang sudah ramai diberitakan, Suyanto yang cuma lulusan STM dan tak pernah sedikit pun mengenyam pendidikan tingkat tinggi, mampu membuat pesawat terbang jenis short take off landing (SOTL). Ilmu itu, dia dapat cuma berbekal mau belajar ketika menjadi Tenaga Kerja Indonesia di sebuah perusahaan produsen pesawat di Republik Ceko.
Dia mengklaim, bahwa kendaraan buatannya itu mampu mengudara dengan kecepatan 180 kilometer perjam. Dengan panjang badan pesawat tujuh meter dan rentang sayap sembilan meter, pesawat tersebut mampu menampung dua orang sekaligus.
Seperti memberikan sebuah kepastian, Suyanto mengatakan kalau pesawat karyanya sudah sangat siap untuk melakukan penerbangan. Hanya saja, tinggal menuju uji kelayakan terbang dari pihak terkait.
Merespon hal tersebut, TNI Angkatan Udara sudah memastikan diri bakal melakukan supervisi dan sosialisasi terkait pembuatan pesawat terbang jenis SOTL itu. Kadispen AU, Marsma Indan Gilang Buldansyah seperti diurai Kompas.com bilang, didasari Undang-Undang nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, salah satu tugas pihaknya adalah, melaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
Makanya, masih kata Marsma Indan Gilang, tugas tersebut diimplementasikan dalam bentuk dukungan terhadap segala bentuk inovasi dan kreatifitas masyarakat di bidang pemberdayaan wilayah pertahanan udara. Nantinya, supervisi dan sosialisasi itu akan dilakukan melalui Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
“Agar operasionalnya dapat berlangsung dengan aman dan memenuhi standar keselamatan sesuai aturan penerbangan yang berlaku,” kata Indan.
Di sisi lain, Indan juga memastikan bahwa TNI AU tak punya niatan sama sekali meresmikan apalagi membeli pesawat buatan Suyanto. Soal ini, sengaja dia tegaskan guna merespon kabar kalau Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo akan meresmikan.
Seorang diri, dia merancang, memilih bahan baku dan merakit pesawat tersebut di kampung halaman istrinya di Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Ciamis, Jawa Barat. Sebelum dibawa ke Lamongan, Jawa Timur, setiap bagiannya dipreteli agar bisa diangkut menggunakan truk.
Kini, Suyanto tinggal menunggu uji kelayakan terbang dan mendapat dukungan penuh yang entah wujudnya seperti apa dari pihak pemerintah.[]