Israel Paksa Warga Palestina Pindah ke Sinai, Mesir Batalkan Perjanjian Damai
- Satu saja warga Palestina lolos ke Sinai, Mesir batalkan perjanjian.
- Mesir tidak siap menerima ratusan ribu pengungsi Palestina.
JERNIH — Mesir dikabarkan mengancam akan membatalkan perjanjian damai dengan Israel jika Tel Aviv memindah paksa warga Gaza ke Sinai.
Sumber-sumber di Mesir yang dikutip Israel Hayom, surat kabar terbitan Tel Aviv, ancaman itu disampaikan dalam serangkaian kontak pejabat senior Mesir dan Israel, yang dikomunikasikan ke seluruh elit politik dan keamanan di Israel.
Pejabat pertama, yang tidak menyebut nama, mengatakan satu pengungsi saja lolos ke Sinai, perjanjian damai Mesir-Israel akan batal.
Sumber lain juga menyebut soal pembatalan perjanjian, tapi penangguhan tidak akan ditangguhkan dalam keadaan yang sama.
Pembersihan Etnis
Ribuan warga Palestina kini berada di perbatasan Mesir-Gaza. Mereka berdesak di tenda-tenda dan bangunan sementara untuk melindungi keluarga dari cuaca dingin.
Di Tel Aviv, partai-partai politik Israel baru-baru ini menggelar konferensi utnuk membahas pembangunan pemukiman Yahudi di Jalur Gaza. Beberapa pejabat Israel juga membocorkan keberlanjutkan ekspansionsme pendudukan Yahudi di Gaza.
Di Kairo, pemerintah Mesir merespon kabar dari Tel Aviv dengan kemarahan dan kekhawatiran. Kairo tidak siap menerima ratusan ribu pengungsi Palestina. Pengungsian Palestina dari Gaza akan menandai akhir perjuangan Pelestina merebut tanahnya dari pendudukan Israel.
Sumber di pemerintah Mesir mengatakan pengungsi Palestina, jika masuk ke wilayah Mesir, akan menjadi persoalan permanen bagi Kairo.
Rencana lain Israel adalah menduduki Poros Philadelphia. Jika ini dilakukan Israel mengobarkan perang dengan Mesir. Timur Tengah dipastikan akan membara dalam beberapa tahun ke depan.
Pengambilan-alihan Poros Philadelphia dipastikan akan mempercepat proses pembersihan etnis di Jalur Gaza. Militer Israel akan memegang kendali penuh atas setiap penyeberangan masuk dan keluar Gaza.