Vaksin Mpox untuk Siapa?
Vaksin Mpox digunakan untuk orang-orang yang berisiko tinggi seperti petugas laboratorium, tenaga kesehatan, kemudian grup-grup yang berisiko tinggi termasuk di antaranya populasi khusus yang memang membutuhkan.
JERNIH-Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan telah mendatangkan mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox dalam merespons wabah penyakit Mpox yang saat ini melanda dunia.
Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, vaksin Mpox akan digunakan untuk orang-orang yang berisiko tinggi seperti petugas laboratorium, tenaga kesehatan, kemudian grup-grup yang berisiko tinggi.
Senada dengan penjelasan Menkes, Ketua umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) Hanny Nilasarijuga memastikan jika vaksin cacar monyet atau monkeypox (Mpox) hanya diberikan kepada orang berisiko tinggi.
“Ini sudah ada target khusus. Bukan untuk umum tetapi untuk populasi khusus yang memang membutuhkan,” kata Hanny dalam diskusi daring yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Rabu 28 Agustus 2024.
Ditegaskan Hanny populasi khusus tersebut di antaranya kelompok LSL (lelaki berhubungan seks dengan lelaki) dengan kriteria tertentu dan orang dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Kemudian juga menyasar individu yang pernah kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir, serta petugas laboratorium pemeriksa spesimen Mpox dan petugas kesehatan yang menangani pasien Mpox.
Hanny juga mengingatkan jika target vaksin Mpox harus mendapatkan dua dosis pada tahap pertama. Hal ini bertujuan agar vaksin tersebut dapat bekerja dengan efektif.
Saat ini Kemenkes menyiapkan vaksinasi sebanyak 4.450 dosis yang ditargetkan lebih dari 2.000 target sasaran masing-masing dua dosis.
Kemenkes menghimbau masyarakat untuk tetap diminta waspada terhadap penyakit dengan menghindari kontak fisik dengan orang yang memiliki ruam bernanah, menghindari kontak seksual dengan kelompok berisiko, dan menjaga sanitasi dengan rutin mencuci tangan pakai sabun. (tvl)