Crispy

Cina Gelar Pesta Bebas Covid-19, Dunia Masih Menderita

  • Cina membanggakan vaksin yang dikembangkan, kendati uji klinis Fase 3 masih berlangsung.

Beijing –– Pemimpin Cina, Selasa 8 September 2020, merayakan kemenangan atas virus korona ketika 27 juta penduduk dunia terinfeksi dan kematian mencapai 900 ribu.

Presiden Xin Jinping, dalam upacara pemberian penghargaan kepada tenaga medis profesional, mengatakan Cina telah lulus tes luar biasa dan bersejarah. Suara terompet dan tepuk tangan membahana, setelah Presiden Xi Jinping mengakhiri pidatonya.

Cina sukses memerangi virus korona berkat dua hal; penguncian, jaga jarak, dan pembatasan perjalanan. Wuhan, kota tempat virus berasal, mati total selama penguncian.

Kota-kota lain di Cina juga mengalami nasib serupa, dan jutaan orang terkunci di dalam rumah. Rumah sakit dipenuhi pasien Covid-19, yang memaksa Cina membangun rumah sakit baru dalam beberapa hari.

Ketika kasus infeksi terus menurun di sekujur Cina, virus korona melanda hampir seluruh negara di dunia, memicu kekhawatiran selama berbulan-bulan. Sekujur Eropa, dengan Prancis dan Inggris yang masih terus menderita, terpukul.

Kini, infeksi Covid-19 di seluruh dunia mencapai 27 juta, dengan 890 ribu orang meninggal. AS dan India menjadi negara paling banyak terjangkit Covid-19, dan korban tewas.

Memimpin Dunia

Presiden Xi mengatakan Cina dengan cepat mencapai kesuksesan awal dalam perang melawan virus korona. “Kami memimpin dunia dalam pemulihan ekonomi dan perang melawan Covid-19,” katanya.

Mesin propaganda Cina mencoba menangkap narasi seputar pandemi, membingkai ulang episode ini sebagai contoh kelincahan kepemimpinan komunis.

Presiden Xi menyampaikan pesan yang tegas kepada orang-orang yang semula meragukan upaya Beijing. Menurutnya, tindakan egois dan melakukan perbuatan membingungkan berisiko menimbulkan kerusakan.

Cina juga mempromosikan vaksin-nya, yang akan digunakan pada akhir tahun. Vaksin buatan Cina adalah satu sari sepuluh vaksin di seluruh dunia yang memasuki uji coba Fase 3.

Setelah Fase 3 selesai, vaksin memperoleh persetujuan untuk digunakan menghentikan penyakit yang melanda di seluruh dunia.

Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang mencatat 500 ribu infeksi. Negara itu relatif sukses mengontrol wabah, tapi kasus terus melonjak sejak lockdown dicabut akhir Juni.

Maroko menutup sekolah, dan memberlakukan lockdown di Casablanca setelah kasus melonjak. Pejabat negara itu mengatakan virus berisiko mewabah di seluruh Afrika Utara.

Di Asia, India terus mencatat angka terinfeksi, namun membuka kembali aktivitas perekonomiannya. India kini memiliki 4,2 juta kasus, tapi kereta mulai beropearsi di New Delhi setelah tutup lima bulan.

Sebanyak 12 kota lainnya di India juga membuka layanan kereta bawah tanah.

Back to top button