Crispy

Demam ‘Mata Jahat’ Landa Turki, Ulama Keluarkan Fatwa

  • ‘Mata Jahat’ menjadi jimat. Ada yang percaya, ada yang sekedar suka mengenakannya.
  • Jimat ini berasal dari era 3500 tahun lalu. Ahli sejarah mengatakan itu simbol Dewa Langit dalam kepercayaan Turki Seljuk.
  • Meski telah menerima Islam, bangsawan Seljuk masih ornamen warna biru bentuk mata di arsitektur.

JERNIH — Turki dilanda demam jimat ‘mata jahat’, dipercaya mampu menangkal niat buruk, yang membuat otoritas keagamaan mengeluarkan fatwa mengecam ornamen itu.

“Dalam Islam, sikap, perilaku, dan keyakinan yang menghubungkan pengaruh kepada selain Allah sangat dilarang,” kata Diyanet, otoritas keagamaan Turki.

“Tidak diperbolehkan memakai jimat dan benda apa pun di sekitar leher, atau di mana pun, untuk mendapatkan keuntungan darinya,” lanjut pernyataan itu.

Jimat ‘mata jahat’ adalah kaca biru berbentuk mata. Aksesoris ini digunakan untuk kalung, cincin, gelang, gantungan kunci, dan berbagai aksesoris lainnya.

Di kota-kota besar di sekujur Turki, jimat dijual di pinggir jalan, toko, dan dijajakan ke pasar internasional secara online.

Orang Turki menyebutnya nazarlik atau nazar boncugu. Diyanet mengecam penggunaan jimat ‘mata jahat’ karena dipercaya memiliki kekuatan ajaib.

Jimat Kuno

Kepercayaan pada kekuatan jimat ‘mata jahat’ telah ada sejak zaman kuno, dan tersebar di sekujur Mediteranea dan sebagian Asia. Jimat digunakan untuk mencegah kutukan dan melindungi pemakainya.

Logika di balik keyakinan ini adalah kesuksesan atau obek mengagumkan yang menginspirasi rasa iri, dapat ditularkan melalui pandangan berbahaya.

Tradisi ini diyakini berasal dari setidaknya 3.300 sebelum masehi, dan telah diadopsi secara luas di Turki.

Nese Yildiran, profesor sejarah seni Universitas Bahcesehir Istanbul, mengatakan warna biru manik-manik itu berhubungan dengan dewa langit Turki Seljuk di Asia Tengah.

“Meski telah menerima Islam, raja-raja Seljuk tetap menggunakan warna ini dalam dekorasi arsitektural,” kata Yildiran.

Penggunaan dua corak warna biru, kobalt, dan turquoise dalam seni Islam juga merupakan hasil ekspresi dengan pemahaman agama Rasulullah, dengan memasukan nama Tuhan dan kaligrafi Arab.

Di Turki, jimat ini diberikan kepada bayi yang baru lahir — yang dianggap rentan dari kejahatan — dan dipakai sebagai perhiasan.

Lebih umum lagi, jimat menghiasi rumah, tempat kerja, mobil, dan bus. Bahkan jimat tergantung di mana pun di Turki. Memasuki era digital, emoji nazarlik dibuat tahun 2018.

“Banyak orang percaya kekuatan ‘mata jahat’,” kata Cansu Polat, insinyur konstruksi berusia 35 tahun yang mengnakan nazarlik di lehernya.

“Ini hanya untuk dekorasi,” kata Aysegul Aytekin, yang menjalankan toko suvenir di Ankara.

Aytekin mengatakan jimat ‘mata jahat’ mungkin produk terlaris di Turki. Ia menyebutnya produk bagus, dan tidak yakin orang benar-benar percaya pada benda itu memiliki kekuatan supranatural.

Mahmur Sur, penduduk Izmir berusia 58 tahun, percaya dengan kekuatan ‘mata jahat’. “Ini soal keyakinan,” katanya. “Warna biru mengalihkan energi jahat.”

Alasan Mahmut lainnya; “Ini bagian dari budaya yang berusia 3000 tahun.”

Back to top button