Dengan Kriteria Dari Presiden, Ridwan Kamil Kandidat Terkuat Pimpin IKN
Mengenai syarat pernah memimpin daerah dan punya latar belakang Arsitek, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong bilang, itu merupakan kriteria ideal, sebab punya pengalaman dan pengetahuan tentang kepemimpinan dan membangun sebuah kota dengan segala kompleksitasnya.
JERNIH-Presiden Jokowi mengatakan, dirinya bakal mengungkapkan siapa yang bakal dimandatkan sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang baru. Dia menginginkan, sosok itu bukan berasal dari kalangan partai politik.
“Secepatnya, secepatnya. Ya mungkin ini minggu-minggu depan sudah kita lantik,” kata Presiden.
Namun, siapa sosok itu, tak satu pun mengetahuinya kecuali Jokowi sendiri dan tentu, Tuhan.
Jika melihat kriteria yang diinginkan Presiden, yakni berlatar belakang arsitek, pernah menjadi kepala daerah dan tidak berasal dari partai politik, nama Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dan Azwar Anas, sudah tersingkir sebab hanya mampu memenuhi satu kriteria saja yaitu pernah memimpin daerah.
Sedangkan Menteri Sosial Tri Rismaharini, juga harus tersingkir dari daftar kandidat. Sebab mereka bertiga, merupakan kader dari PDI Perjuangan. Begitu juga dengan nama Danny Pomanto yang merupakan kader Partai Nasdem, serta Nova Iriansyah dari Partai Demokrat.
Jadi, berdasar kriteria yang sudah diumumkan, hanya Ridwan Kamil, Bambang Brodjonegoro dan Tumiyana saja yang tidak berasal dari parpol. Namun, jika benar itu kriterianya dan tak berubah lagi, Maka Gubernur Jawa Barat Ridwan-lah yang paling punya peluang besar.
Soalnya, Ridwan berlatar belakang arsitek, bukan sosok dari partai dan pernah memimpin daerah.
Pengalaman Ridwan sebagai seorang arsitek, sudah tak diragukan lagi. Dia, pernah berkecimpung di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Hongkong dan Singapura. Salah satu prestasi yang pernah ditorehkan di bidang arsitektur, adalah gelar Master of Urban Design dari University of California, Berkeley AS.
Lebih lanjut, masih pada bidang yang sama, Dong-A University di Busan, Korea Selatan, menyematkannya sebagai Doctor Honoris Causa pada 2019 lalu.
Sebelum maju dalam Pilkada Kota Bandung, Emil mendirikan firma bernama Urbane. Dari situ, dia berhasil menyabet berbagai gelar juara berbagai kompetisi. Setidaknya, ada 400 penghargaan yang diraih dari berbagai multi dimensi pembangunan dan kehidupan.
Pada 2018 hingga 2020, Emil juga mengantongi dan mempertahankan BCI Asia Top Ten Architecture Business Award selama tiga tahun berturut-turut. Belakangan, dia merancang Museum Tsunami di Aceh.
Sebelumnya, emil juga merancang Bakrie Tower, Gerbang Kemayoran, Marina Bay Waterfront Master Plan Singapura, Ningbo Newton Tiongkok, Cibubur Islamic Center, serta La Venue di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain itu, Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan dan Grand Mosque di Sumatera Barat, juga dia yang mendesainnya.
Gayanya yang kekinian, juga mampu menarik perhatian kawula muda. Pada 2017, dia dinobatkan sebagai Walikota terbaik dan Gubernur Terbaik sebab sumbangsihnya yang besar bagi pembangunan di Jawa Barat. Bahkan, namanya sudah masuk ke dalam bursa calon Presiden atau calon Wakil Presiden.
Sedangkan Bambang Brodjonegoro, diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode pertama Jokowi jadi Presiden. Kemudian, digeser sebagai Kepala Bappenas periode 2016-2019.
Di periode kedua Jokowi sebagai Presiden, Bambang diamanatkan sebagai Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, setelah Kementerian yang dipimpinnya dilebur ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dia mundur dari Kabinet Jokowi. Setelah itu, dia kembali pada dunia lamanya yakni menjadi Guru Besar di Universitas Indonesia.
Bambang juga digaet sebagai Komisaris di PT Telkom Indonesia, serta menduduki posisi serupa di PT Astra International Tbk, PT TBS Energi Utama Tbk, Bukalapak, serta Oligo Infrastruktur. Paling anyar, dia ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Indofood Sukses Makmur.
Mengenai syarat pernah memimpin daerah dan punya latar belakang Arsitek, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong bilang, itu merupakan kriteria ideal, sebab punya pengalaman dan pengetahuan tentang kepemimpinan dan membangun sebuah kota dengan segala kompleksitasnya.[]