Crispy

Haaretz: Kemenangan Total ‘Omong Kosong’, Israel Dicemooh Dunia Akibat Pembantaian Tepung

  • Gambar-gambar menyedihkan pembantaian itu mendunia, yang membuat Presiden Prancis Emmanuel Macron jijik.
  • Israel harus bertanggung jawab secara global atas Pembantaian Tepung.

JERNIH — Haaretz, surat kabar Israel, mengatakan janji PM Benjamin Netanyahu meraih kemenangan total di Gaza tampaknya omong kosong. Yang ada saat ini adalah Israel dicemooh dunia setelah Pembantaian Tepung di Gaza.

Pembantaian Tepung, ketika tentara Israel memberondong warga Gaza yang menunggu bantuan bahan makanan berupa tepung, terjadi di Jl al-Rashid Gaza, Kamis 29 Februari. Lebih seratus orang tewas, puluhan lainnya luka-luka.

Gambar-gambar pembantaian tersebar di media sosial, menjangkau ke sebagian besar tangan pemegang HP di selurun dunia, dan membuat jijik siapa pun yang melihatnya.

Militer Israel, menurut Haaretz, mengklaim tingginya korban tewas akibat kepadatan berlebihan dalam kerumunan berebut bahan makanan. Israel juga mengatakan hanya sedikit yang cedera. Sedangkan Haaretz menulis kredibilitas alasan militer Israel benar-benar diragukan

“Gambar-gambar menyedihkan pembantaian itu konsisten dengan angka yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Palestina mengenai jumlah korban,” kata Haaretz. “Israel secara internasional bertanggung jawab atas pembantaian ini.”

Pembantaian itu berpotensi memicu ketegangan di wilayah lain, termasuk Tepi Barat. Pengaruh ini adpat meluas ke berbagai negara Islam dan Arab.

Haaretz tidak berlebihan. Sejauh ini Prancis menutup mata atas semua ulah engara Yahudi di Jalur Gaza, tapi kali ini Presiden Emmanuel Macron melontarkan kutukan terkerasnya kepada Israel setelah melihat gambar-gambar pembantaian.

“Kemarahan mendalam atas gambar-gambar yang datang dari Gaza, ketika warga sipil yang sedang antre makanan dibantai tentara Israel,” kata Macron. “Saya menyampaikan kecaman terkuat atas pembantaian itu, dan menyeru kebenaran, keadilan, dan penghormatan terhadap hukum internasional dihormati.”

Back to top button