India Kirim Pasukan ke Himalaya, Paksa Beijing Kurangi Ketegangan
- Beijing merespon dengan meminta India mengontrol dan menahan pasukannya di garis depan.
- Pemerintah Narendra Modi dianggap tak peduli dengan ancaman Beijing.
JERNIH — Menteri Luar Negeri (Menlu) Subramanyam Jaishankar mengatakan India mengerahkan pasukan besar-besaran ke perbatasan Cina di Himalaya sebagai upaya memaksa Beijing mengurangi ketegangan.
“Jika kami tidak peduli, siapa yang akan mengirim tentara ke perbatasan,” tanya Menlu Jaishankar. “Kami harus katakan bahwa hubungan India-Cina tidak normal.”
Tentara Cina dan India bentrok di negara bagian Arunachal Pradesh, india bagian timur, pada 9 Desember, yang menandai perselisihan pertama dalam dua tahun terakhir.
Perkelahian itu tidak berlangsung lama karena kedua pihak dengan cepat melepaskan diri, tapi beberapa tentara kedua pihak terluka.
Kementerian Pertahanan India mengklaim Cina memprovokasi perkelahian dengan berusaha melintasi perbatasan yang disengketakan. India juga menuduh Beijing secara sepihak mengubah status quo wilayh itu.
Insiden itu membuat panas parlemen India. Partai Kongres Nasional India, yang beroposisi, pemerintah tidak peduli terhadap ancaman Cina dan menuntut agar situasi perbatasan dibahas.
Beijing merespon dengan meminta India mengontrol dan menahan pasukannya di garis depan. Cina juga menawarkan kerja sama menjaga perdamaian dan ketenangan di perbatasan.
Sebelumnya, juru bicara Kemenlu Cina Wang Wenbin bersikeras wilayah perbatasan secara umum stabil dan kedua pihak terus melakukan dialog masalah perbatasan.
Perbatasan Cina-India membentang sepanjang 3.500 kilometer, dan telh lama menjadi titik api pertikaian. Tahun 1962, Cina dan India berperang besar-besaran. Saat itu Beijing menganggap Arunachal Pradesh bagian Tibet.