Crispy

Ini Lokasi Tes Massal Covid-19 di Wilayah Jawa Barat

BEKASI-Tes massal (rapit test) untuk mendeteksi Covid-19 di wilayah Jawa Barat akan segera dimulai. Paling lambat hari Rabu (25/3/2020) akan digelar di Tiga lokasi yang telah ditunjuk.

Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Lokasi pertama ialah Stadion Patriot Candrabhaga yang diperuntukkan bagi warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.

“Untuk warga Bekasi, akan diadakan tes massal, dengan rapid test. Ini berita besarnya, per hari minggu ini barangnya belum ada, tapi sudah dijanjikan ada oleh pemerintah pusat di Bandung besok,” kata Ridwal Kamil lewat akun instagramnya.

Baca juga: Berikut Daerah Yang Telah Menetapkan Status Tanggap Darurat Dan Kejadian Luar Biasa

Warga Kota Bekasi akan didahulukan tes massal karena angka kasus positif Covid-19 di Bekasi tercatat paling besar di wilayah Jawa Barat.

Lokasi kedua di Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor. Warga yang bisa melakukan tes masal di Stadiom Pakansari adalah warga kota dan kabupaten Bogor serta warga Depok. kata pria yang biasa dipanggil Kang Emil.

“Setelah ini akan saya diskusikan dengan Bupati Bogor Ade Yasin. Rencananya untuk warga Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok,”.

Baca juga: Massa Tolak ‘Maklumat Penghentian Sementara Salat Jumat’ di Masjid Raya Bandung. Spanduknya Dicopot

Sedangkan Lokasi terakhir, kata Kang Emil, di Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Jabar. Disini khusus untuk warga Jabar yang tidak berasal dari Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek).

“Yang lokasi ketiga bukan untuk yang Bodebek. Untuk warga Kota Bekasi, saya minta disiplin,” kata Kang Emil.

Emil juga menjelaskan siapa saja yang akan menjalani tes massal yakni;

Pertama: yang diuji adalah orang dalam pengawasan (ODP) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) beserta 50 orang yang masuk dalam lingkungan terdekatnya.

Baca juga: Delapan Propinsi Ini Harus Waspadai Sebaran Covid-19

“Ini yang harus di-clearkan, banyak yang bilang sama saya kapan bisa dites. Semua minta di tes, karena menganggap semua kaya disensus. Jawabannya tidak, karena ada screening dan kriteria. Sehingga polanya ketahuan dan penyebarannya ke mana untuk menekan kurvanya.”.

Kedua: Petugas kesehatan yang bekerja di unit kesehatan.

Ketiga: Mereka yang profesinya banyak interaksi sosial dengan masyarakat. Lurah, Camat, para Kiai dan Ulama.

Emil juga mengingatkan bahwa nantinya yang akan diambil untuk di tes adalah darah.

“Rapid test itu dengan darah, PCR dengan dahak.”.

(tvl)

Back to top button