Jelang Pemilu, PM Selandia Baru Jacinda Ardern Mengundurkan Diri
- “Saya pergi karena pekerjaan istimewa ini memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab untuk mengetahui kapan saya orang yang tepat untuk memimpin, dan juga kapan saya tidak tepat,” katanya.
JERNIH — Jacinda Ardern, Kamis 19 Januari, berusaha menahan air mata ketika mengumumkan pengunduran diri sebagai perdana menteri Selandia Baru.
“Saya manusia. Politisi adalah manusia. Kami memberikan semua yang bisa selama kami bisa,” kata Ardern kepada wartawan. “Inilah waktunya. Dan bagi saya, inilah waktunya.”
Pengunduran diri Ardern mulai berlaku hari Minggu jika Partai Buruh dapat memilih penggantinya dalam pemungutan suara, atau 7 Februari jika prosesnya ditarik keluar.
“Saya tahu apa yang dibutuhkan pekerjaan ini, dan saya tahu saya tidak lagi memiliki cukup tangki untuk melakukannya dengan adil,” lanjutnya.
Ia melanjutkan; “Saya pergi karena pekerjaan istimewa seperti ini memiliki tanggung jawab besar. Tanggung jawab untuk mengetahui kapan saya orang yang tepat untuk memimpin, dan juga kapan saya tidak tepat.”
Ardern mengatakan semula dia bisa menemukan energi dan hati selama libur Natal dan tetap bekerja. Namun, lanjutnya, dia belum bisa melaukan itu.
“Ketika saya menyadari tidak melakukannya, saya tahu tidak banyak alternatif selain menyerahkan posisi saya sekarang,” katanya pada pertemuan kaukus tradisional Partai Buruh di Napier.
Ardern mengundurkan diri pada usia 42 tahun setelah memimpin Selandia Baru lebih lima tahun, atau sejak 26 Oktober 2017. Ia menjadi perdana menteri Selandia Baru termuda saat itu. Sebelumnya, ia menjadi anggota parlemen termuda saat terpilih tahun 2008 pada usia 28 tahun.
Partai Buruh tertinggal di belakang Partai Nasional dalam jajak pendapat, pesaingnya jelang pemilihan mendatang. Namun, bukan itu yang mendasari keputusannya untuk mundur.
“Saya tidak pergi karena yakin tidak bisa memenangkan pemilihan, tetapi karena saya yakin kami bisa dan akan melakukannya,” ujar Ardern. “Kami butuh baru baru untuk menghadapi tantangan tahun ini dan tiga tahun mendatang.”
Kaukus Partai Buruh terkejut ketika Ardern memberi tahu niatnya mengundurkan diri dalam beberapa hari terakhir. Namun, menurut Ardern, Partia Buruh mengerti dan tidak menyesali pengunduran dirinya.
“Jika saya tidak memiliki apa yang diperlukan, saya harus membiarkan orang lain mengambil alih,” katanya.
Selama pidato pengunduran dirinya, Ardern juga mengumumkan pemilihan umum berikut pada 14 Oktober. Ardern akan tetap menjadi anggota parlemen Mt Albert hingga April tahun ini, sehingga pemilihan sela tidak diperlukan.
Partai Buruh, yang memimpin sejak 2017, kehilangan keunggunlan konsistennya dalam jajak pendapat awal tahun ini setelah suara Partai Nasional melonjak sekitar Oktober 2021.