Malam Ini, NASA Luncurkan Roket Pembawa Kapsul ke Bulan
- Perjalanan ke Bulan memakan waktu enam pekan.
- Kapsul akan berada pada jarak terdekat dengan Bulan untuk menguji pelindung panas. Setelah itu kapsul kembali ke Bumi.
JERNIH — Setelah tertunda satu pekan akibat kebocoran bahan bakar, hari ini — Sabtu 3 September 2022 — NASA meluncurkan roket 30 lantai yang mengirim kapsul tak berawak ke Bulan.
“Tim kami sudah siap,” kata Jeremy Parsons, wakil manajer sistem eksplorasi darat di Kennedy Space Center.
Jika Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) ini berhasil, NASA akan membuat sejarah dengan menandai sukses awal program Artemis — rencana besar yang akan mengirim manusia kembali ke Bulan, 50 tahun setelah misi Apollo terakhir.
Peluncuran dijadwalkan berlangsung pukul 14:17 waktu setempat, atau 18:17 GMT, atau Sabtu malam WIB, dengan kemungkinan penundaan dua jam.
Menurut Parsons, penundaan membuat tim menjadi lebih baik dengan setiap upaya selama hitung mundur peluncuran. “Saya pikir jika kondisi cuaca dan perangkat keras selaras, roket akan benar-benar meluncur,” katanya.
Area sekitar peluncuran akan ditutup untuk umum. Ratusan ribu orang akan berkumpul di pantai terdekat untuk menyaksikan, mendengar dan mendengar roket paling kuat yang pernah diluncurkan NASA melesat ke luar angkasa.
Rencananya, peluncuran dilakukan Senin pekan lalu, tapi seorang insinyur mendeteksi kebocoran bahan bakar dan sensor menunjukan salah satu dari empat mesin utama roket terlalu panas.
Kedua masalah itu bisa diatasi, dan cuaca tampaknya mendukung. Angkatan Laut AS memperkirakan 60 persen peluang cuca menguntungkan saat lepas landas, dan menjadi 80 pesen saat roket melesat.
Tujuan misi Artemis 1 adalah memverifikasi kapsul Orion, yang berada di atas roket, aman untuk membawa astronot di masa depan. Manekin yang dilengkapi sensor akan merekam tingkat akselerasi, getaran, dan radiasi.
Perjalanan mencapai Bulan akan berlangsung enam pekan. Setelah itu Orion akan berada pada jarak terdekat dengan Bulan untuk menguji pelindung panas kapsul berdiameter 16 kaki.
Sekembalinya ke atmosfer Bumi, pelindung panas harus menahan kecepatan 25 ribu mil per jam dan suhu mencapai 5.000 derajat Fahrenheit, atau 2.760 Celcius, kira-kira setengah panas Matahari.